Sukses

ENI Lepas 20 Persen Hak Partisipasi di Blok East Sepinggan

Pelepasan 20 persen hak partisipasi ini diambil untuk pembiayaan pengembangan Lapangan Merakes dengan Lapangan Jangkrik.

Liputan6.com, Jakarta - ENI melepas 20 saham hak partisipasi (Participating Interst/PI) di Blok East Sepinggan, keputusan ini diambil untuk pembiayaan pengembangan Lapangan Merakes dengan Lapangan Jangkrik.

Wakil Kepal Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, pelepasan hak partisipasi di Blok East Sepinggan dilakukan secara bisnis, setelah melaporkan ke SKK Migas.

"Dia (ENI) cuma laporan saja bahwa sudah melepas (sebagian saham). Itu B to B, jadi kami tidak ikut campur,”‎ kata Fata, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/9/2019).

ENI melepas 20 persen hak partisipasinya ke Neptune Energy East Sepinggan BV anak usaha Neptune Energi Group Limited‎. Porsi awal saham ENI ‎di East Sepinggan Ltd sebesar 85 persen kemudian setelah di lepas menjadi 65 persen, sementara mitra lainnya PT Pertamina Hulu Energi memegang hak partisipasi 15 persen.

Dikutip dari situs resmi ENI, ‎pelepasan 20 persen hak partisipasi ENI di Blok East Sepinggan merukapak aksi korporasi, untuk pengembangan Lapangan Merakes dengan Lapangan Jangkrik.

‎Direktur Utama ENI Claudio Descalzi‎ mengungkapkan, keputusan‎ ini sesuai dengan strategi unik ENI, yakni dual exploration model atau monetisasi lebih awal dari hasil eksplorasi untuk mengoptimalkan rantai pasok dan mengurangi biaya.

Sehingga, ENI beroperasi secara berbeda, yakni dengan transaksi tunai, barang, atau pertukaran, yang sudah berjalan baik dan didukung hasil eksplorasi yang cukup bagus.

“Terkait (pelepasan saham) Merakes, kami tidak bicara dampaknya. Jelas, dampaknya adalah pengurangan modal belanja dalam pengembangan proyek di masa depan,” tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Upaya Pertamina Pertahankan Produksi Migas di Blok Mahakam

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melakukan berbagai upaya optimasi operasi untuk mempertahankan produksi dari Blok Mahakam, di antaranya dengan menerapkan inovasi teknologi.

General Manager PHM John Anis‎ mengatakan, PHM telah memprogramkan pengeboran 118 sumur. Dimana 78 sumur sudah selesai dibor hingga akhir Agustus 2019 sedangkan berdasarkan target rencana kerja dan anggaran hingga Agustus 2019 adalah 71 sumur.

Sementara tingkat produksi pada Juli 2019 sebesar 700 MMscfd berhasil dipertahankan sejak Februari 2019 dan akan terus dipertahankan hingga akhir tahun.

"Sejauh ini Pertamina telah berhasil menahan laju penurunan produksi Mahakam dengan performa yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan yang pernah dilakukan sebelumnya yakni sebesar 686 MMscfd (2 persen lebih tinggi) di tahun 2019," kata John, saat menghadiri I‎PA Convex 2019‎, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9/20‎19).

‎‎Agar Blok Mahakam terus tumbuh dan berkelanjutan maka pengembangan teknologi adalah kata kunci untuk membuka potensi baru. Teknologi juga terbukti mampu memangkas berbagai biaya operasi di tengah penurunan produksi alamiah.

‎"Itu adalah bagaimana menghadirkan teknologi yang tepat untuk memproduksi minyak dan gas dari berbagai reservoir kecil yang banyak jumlahnya itu, dengan biaya serendah mungkin," tutur John.