Sukses

E-Commerce Ini Ajak UMKM Melek Teknologi

Baru sekitar 8 persen pelaku usaha (UMKM) menggunakan platform digital.

Liputan6.com, Jakarta - Ralali.com, B2B marketplace di Indonesia membantu para pelaku bisnis termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengadopsi cara baru berbisnis dengan lebih efektif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

Dengan menghadirkan BIG Agent sebagai on-demand business platform dalam ekosistemnya, kini prinsipal pelaku bisnis dan UMKM dapat menyasar target konsumen dengan lebih cepat dan tepat.

 

VP Business Transformation Ralali.com Raditya Danu Wardhana mengatakan, sebanyak 62 persen konsumen melakukan pencarian kebutuhan produk secara online sebelum melakukan keputusan pembelian. Namun demikian baru sekitar 8 persen pelaku usaha (UMKM) menggunakan platform digital untuk membantu pemenuhan kebutuhan usaha mereka.

"Meskipun dengan persentase yang kecil dan belum sepenuhnya melek digital, UMKM mampu memberikan sumbangsih signifikan pada peningkatan PDB negara. Data mencatat Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan e-commerce tertinggi didunia sebesar 78 persen pada 2018," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (20/9/2019).

Menurut Raditya, Hal ini jelas menjadi tantangan bagi pelaku bisnis danprinsipal dalam memaksimalkan berbagai lini bisnis yang dimiliki melalui pemanfaatan inovasi teknologi pada era ekonomi digital. Fenomena yang terjadi di pasar adalah adanya disrupsi dari e-commerce model bisnis B2C dalam proses supply chain, dengan melakukan penjualan langsung ke end-customer.

"Teknologi dan digital eloknya bukan mendisrupsi melainkan memperluas pasar bisnis," lanjut dia.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Berdayakan SDM Unggul

Raditya menjelaskan, ada tiga jenis pekerjaan utama dari layanan BIG Agent yakni survei pasar, promosidan akuisisi, BIG Agent memberikan definisi cara baru dalam melakukan bisnis dengan lebih efektif dan efisien, sehingga berdampak pada kemudahan usaha UMKM salah salah satu obyek sasaran konsumennya.

“Pada prinsipnya BIG Agent mengolaborasikan teknologi digital dan tenaga kerja dengan melakukan proses O2O (offline-to-online). Dari sisi pelaku bisnis atau prinsipal, BIG Agent mampu menjangkau pasar yang belum tersentuh dengan layanan pekerjaansurvei, promosi dan akuisi secara offline yang tetap terintegrasi dengan platform BIGAgent. Sedangkan untuk pekerjaan akuisisi, barang usaha dijual ke konsumen melaluiplatform Ralali.com. Ujungnya baik prinsipal maupun UMKM pun diuntungkan,” jelas dia.

BIG Agent merupakan platform digital yang memberdayakan SDM unggul berkualitas dengan membantu pelaku UMKM menemukan produk kebutuhan bisnisnya sesuaipreferensi kebutuhan usaha dan membantu prinsipal menyasar target konsumenhingga ke pelosok daerah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh digital.

Dengan layanan yang ditawarkan BIG Agent, prinsipal dapat memangkas biaya, jarak dan waktu, serta menyebarluaskan bisnis dan produknya secara tepat sasaran jugabahkan bisa menjangkau pasar yang sebelumnya belum tergarap. Dengan itu tercipta pemerataan akses dan konektivitas bagi UMKM dan tentunya berdampak padaperforma bisnis prinsipal.

“Data yang diterima itu realtime. Misalnya saat Sobat Agent melakukan survei langsunguntuk segmen suatu produk, ini lebih efektif daripada harus menggunakan jasa risetlembaga pemasaran dengan biaya yang pastinya tidak sedikit. Dari sisi promosi, BIGAgent mempermudah produk prinsipal untuk dikenal langsung ke konsumennya. Akuisisi pasar secara otomatis memberikan added value untuk prinsipal dalammenjangkau UMKM atau konsumen secara tepat sasaran. Juga mempermudah merekadalam proses sourcing.” pungkas Danu.