Sukses

Kapten Kartini, Srikandi di Bidang Maritim Paling Inspiratif di 2019

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub dan Woman In Maritam Indonesia (WIMA) memberikan penghargaan kepada anggota WIMA Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan Woman In Maritam Indonesia (WIMA) memberikan penghargaan kepada anggota WIMA Indonesia yang dianggap paling berperan dan berjasa di dunia maritim Indonesia.

Gelar Srikandi di Bidang Maritim Paling Inspiratif Tahun 2019 dberikan kepada Kapten Entin Kartini, nakhoda perempuan pertama di Indonesia yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam dunia maritim serta mampu menginspirasi banyak orang.

 

Lahir di Sumedang, 25 Desember 1946, Kapten Kartini memulai kariernya di PT Pelni pada tahun 1971. Dan pada tahun 1991, dia berhasil meniti karier sampai jenjang tertinggi dengan dipercayai menakhodai KM AWU milik PT Pelni dan melayarkannya dari Jerman ke Indonesia.

Salah satu putri terbaik Indonesia lulusan Akademi Ilmu Pelayaran Jakarta ini juga berhasil menyelesaikan pendidikan S3 Manajeman Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Darma bakti Kapten Kartini tak hanya di saat usia produktif saja. Di usianya kini yang menginjak 71 tahun, Kartini tetap aktif sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Akademi Maritim Djadayat, ITL Trisakti dan di beberapa tempat mengajar short course untuk pelaut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kemenhub Dapat Tambahan Anggaran Rp 441,5 Miliar di 2020

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 441,5 miliar untuk Tahun Anggaran 2020. Tambahan tersebut diperuntukan untuk membangun infrastruktur transportasi di 10 destinasi wisata prioritas yang di dalamnya termasuk empat destinasi pariwisata super prioritas dan satu destinasi pariwisata unggulan.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi V DPR-RI Tentang Penyesuaian RKA K/L Kementerian Perhubungan, Senin (16/9).

"Dengan adanya penambahan anggaran tersebut, Pagu Alokasi Anggaran TA 2020 Kemenhub menjadi sebesar Rp 43,11 triliun dari Pagu Anggaran sebelumnya sebesar Rp 42,67 triliun" ucap Menhub Budi.

Tambahan anggaran sebesar Rp 441,5 milyar tersebut dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur transportasi di lima destinasi wisata super prioritas yaitu Danau Toba dengan total anggaran Rp 109,2 miliar, Labuan Bajo sebesar Rp 207,6 miliar, dan destinasi Mandalika sebesar Rp 26,5 miliar. Kemudian, untuk 1 (satu) destinasi wisata unggulan yaitu di Likupang sebesar Rp 40 milyar.

Lalu, untuk 6 (enam) destinasi wisata prioritas yaitu Morotai sebesar Rp 18,5 miliar, Wakatobi sebesar Rp 19,7 miliar, Borobudur sebesar Rp 4,05 miliar, Tanjung Kelayang sebesar Rp 5 miliar, Tanjung Lesung sebesar Rp 5,4 miliar, dan Bromo-Tengger-Semeru sebesar Rp 5,5 miliar.

"Tambahan anggaran kami usulkan sebagai dukungan Kemenhub untuk meningkatkan aksesibilitas pada daerah pariwisata baik destinasi super prioritas maupun destinasi prioritas" pungkas Menhub Budi Karya.

Dengan begitu total dukungan Kemenhub pada lima destinasi pariwisata super prioritas menjadi sebesar Rp 2,95 triliun, sedangkan pada enam destinasi pariwisata prioritas menjadi sebesar Rp 228,95 miliar.