Sukses

LPS: Bunga Deposito Perbankan Bakal Terus Turun

Penurunan suku bunga penjaminan LPS diharapkan dapat mempercepat transmisi penurunan suku bunga deposito di bank

Liputan6.com, Jakarta Suku bunga acuan di bank sentral mengalami penurunan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen. Kemudian diikuti oleh penurunan bunga jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah menjelaskan bahwa penurunan suku bunga penjaminan LPS diharapkan dapat mempercepat transmisi penurunan suku bunga deposito di bank. Ini karena Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan selama 3 bulan berturut-turut.

“Ini akan mempercepat, tercermin dari bunga di pasar yang sudah turun 17 bps, memang penurunannya kecil tapi ada akselerasi, hingga akhir tahun kami optimis penurunan bunga di pasar akan terus terjadi,” kata dia, di kantornya, Jakarta, Selasa (24/9).

Penurunan suku bunga di bank biasanya dimulai dengan deposito berjangka atau bunga deposito. Dengan penurunan bunga deposito, biaya dana yang dikeluarkan oleh bank semakin kecil dan lebih efisien.

Halim menyebutkan rendahnya biaya dana yang dikeluarkan oleh bank akan mempengaruhi perhitungan suku bunga pinjaman atau kredit. Ini akan mempengaruhi pertumbuhan kredit yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kalau kredit inikan tergantung demandnya, kalau pertumbuhan ekonominya membaik ya mereka akan baik, tantangannya akan besar juga,” ujarnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bunga Kredit Turun

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), suku bunga kredit pada Juli 2019 turun 1 bps yakni 10,72 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya 10,73 persen.

Sementara itu untuk suku bunga simpanan berjangka atau deposito tenor 1 bulan 6,68 persen turun dibandingkan periode bulan sebelumnya 6,76 persen.

Sementara itu, untuk tenor 3 bulan 6,78 persen turun dibandingkan periode Juni 2019 6,79 persen. Untuk tenor 6 bulan bunga deposito tercatat 7,24 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya 7,34 persen dan jangka waktu 24 bulan atau 2 tahun tercatat 7,02 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya 7,34 persen.