Sukses

Ikan Cupang Indonesia Tembus Pasar Ekspor

Selama ini, ikan hias diekspor ke Amerika Serikat, China, Singapura, Jepang, dan Australia termasuk di dalamnya Ikan Cupang.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) bekerja sama dengan Komunitas Indo Betta Splendens (InBS) menggelar kontes ikan cupang pada akhir pekan kemarin di Raiser Ikan Hias Cibinong Bogor.

Kontes ini adalah ajang silaturahmi bagi para pencinta ikan cupang dan edukasi bagi masyarakat untuk lebih mencintai kecantikan dan keindahan corak ekor ikan cupang.

Plt. Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) KKP, M. Wahidin menyampaikan, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara potensial di dunia dalam bidang ikan hias. Selama ini, ikan hias diekspor ke Amerika Serikat, China, Singapura, Jepang, dan Australia termasuk di dalamnya Ikan Cupang (Betta Splendens) sebagai komoditas ekspor.

 

"Namun komoditas ikan hias secara umum belum terlalu memberikan kontribusi besar terhadap perolehan devisa ekspor nonmigas, tapi bukan berarti ikan hias dipandang sebelah mata karena memang potensinya ke depan sangat baik," ucapnya dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Dalam kegiatan ini, para breeder dan pencinta cupang bersaing menunjukkan keunggulan dan keindahan ikan cupang miliknya. Karakter cupang biasanya berdasarkan penampakan bentuk dan warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk dan karakter yang khas akan diberikan nama tersendiri.

Animo para pencinta untuk mengikuti kontes ikan cupang cukup baik. Sebanyak 378 ikan yang berasal dari Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan ikut serta. Penjurian pun melibatkan juri yang berstandar penilaian international Betta Congress (IBC) yaitu Bapak Daniel Indarta dan Bapak Stevanus Sihol.

Ketua InBS, Andry Kurniawan menyampaikan, InBS telah berdiri sejak 2005 dan saat ini InBS sudah memiliki anggota sebanyak 300 orang yang tersebar di 7 Chapter, Serpong (pusat), Kepri, Bali, Batam, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.

“Tahun 2020 siap melakukan kontes cupang di Satker BBP2HP (Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan) Raiser Cibinong setahun tiga kali dan berharap dapat membentuk chapter baru di Cibinong Kabupaten Bogor sehingga para pencinta ikan cupang Bogor dapat secara mandiri menyelenggarakannya dengan tetap bekerja sama ke InBS Nasional,” ujar Andry.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dorong Pertumbuhan Ikan Hias, Menko Luhut Akan Permudah Izin

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan secara resmi menutup acara pameran dan kontes ikan terbesar se-Asia bertajuk Nusantara Aquatic (Nusatic) 2018, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Minggu (2/12/2018).

Hadir bersama Istrinya, Menko Luhut yang mengenakan kemeja panel berwarna cream kotak-kotak dipadu celana bahan hitam, berkesempatan melihat langsung beberapa ikan yang menjadi pememang kontes. Tak luput, ikan jenis koi berukuran raksasa menjadi pusat perhatiannya.  

Dalam kesempatan ini, Menko Luhut yang juga didampingi oleh Ketua Nasutic, Sugiarto juga tampak beberapa kali melakukan dialog secara serius. Bahkan, Sugiarto sempat menyampaikan keluhannya mengenai perizinan yang selama ini dianggapnya masih tumpang tindih di sektor Kementerian Lembaga.

Menanggapi keluhan tersebut, Menko Luhut menekankan akan mendukung dan mempermudah proses perizinan bagi para pengusaha ikan hias. Pihaknya berjanji akan merangkul semua Kementerian atau Lembaga terkait untuk memberikan kemudahan secara izin.

"Saya pikir pemerintah akan bantu. Tadi ada kesulitan yang disampaikan perizinan akan dibuka satu pintu agar mudah. Kalau ada masalah izin beri tahu saya. Semua perizinan akan dipermudah," kata Menko Luhut dalam sambutannya.

Menko Luhut menyampaikan, mengenai perizinan menjadi kepentingan nasional ke depan. Menurutnya, ini bukan hanya bicara perosalan bisnis saja, namun lebih dari itu. Dengan kemudahan perizinan ini, maka diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekspor terutama pada ikan hias.

"Izin saya akan berikan satu pintu jadi tidak repot-repot. Kita negara kepulauan terbesar, pemerintah akan dukung jangan ragu-ragu," pungkasnya.