Sukses

Thailand Gelar Pameran Elektronik Terbesar di ASEAN

Setidaknya terdapat 300 perusahaan dengan 900 booth produk elektronik bergabung di RHVAC 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Departemen Pemasaran dan Perdagangan Internasional (DITP) Kementerian Perdagangan Thailand menggelar pameran elektronik terbesar se-ASEAN bertajuk Bangkok Refrigeration, Heating, Ventilation and Air-Conditioning (RHVAC) 2019 dan Bangkok Electric and Electronics (E&E) 2019, Rabu (25/09/2019).

Pameran ini menawarkan "One Stop Solutions" yang mengakomodir seluruh kebutuhan elektronik mulai dari pendingin ruangan, penghangat ruangan hingga elektronik rumah tangga lain.

Eksibisi yang mengumpulkan seluruh pihak yang terlibat di industri elektronik mulai dari perusahaan, investor, importir, eksportir hingga praktisi elektronik ini diharapkan bisa membuka gerbang kerjasama elektronik Thailand dengan negara lain.

"Kementerian Perdagangan menyambut baik acara ini sebagai salah satu cara mengembangkan potensi industri elektronik Thailand," ujar Suchart Sinrat, Wakil Sekretaris Kementerian Perdagangan di Bangkok, Rabu (25/09/2019.

Setidaknya terdapat 300 perusahaan dengan 900 booth produk elektronik bergabung di RHVAC 2019 dan 100 perusahaan dengan 150 booth produk di E&E 2019. Diperkirakan, pameran ini bisa menarik 14 ribu pengunjung.

Selain pameran produk, terdapat pula seminar teknis seputar teknologi AC dan elektronik lainnya dari praktisi elektronik, teknisi hingga mahasiswa berprestasi. Bangkok RHVAC dan E&E 2019 dijadwalkan berlangsung dari 25 September hingga 28 September 2019.

2 dari 2 halaman

250 Produsen China dan Indonesia Akan Gelar Pameran Produk Elektronik

Sebelumnya, ChaoYu Expo dan Peraga Expo akan kembali menyelenggarakan pameran Business to Business (B2B) produk elektronik dan aksesoris melalui Internasional Electronic & Smart Appliances Expo 2018. Rencananya pameran ini digelar selama tiga hari pada 13-15 September 2018, di Jakarta International Expo, Kemayoran.

General Manager ChaoYu Expo, Jason Chen mengungkapkan, pameran ini nantinya akan diikuti sebanyak 250 produsen produk elektronik terkemuka dari China dan Indonesia. Pameran yang menempati area seluas 8.000 meter per segi ini pun akan memamerkan sebanyak 25.000 produk elektronik.

 

"Kesuksesan tahun lalu dan respon positif dari peserta pameran menjadi penyemangat para exhibitor untuk kembali lagi tahun ini untuk memperluas pasar produk meraka di Indonesia. Dari 250 perusahaan mayoritas dari Cina yakni 80 persen dan 20 persen dari dalam negeri," ungkapnya dalam press conference, di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Adapun beberapa produk elektronik yang akan dihadirkan yakni tersebut meliputi, Consumer Electronics, Mobile Phone & Accessories, Computer Network and Acccessories, In-Car Electronics, Security Produkct & Smart Home, LED & Energy Saving Produkct, Home Appliances, Electronics Equipment &Components.

Jason menyebut, pelaku industri elektronik di China memandang Indonesia sebagai pasar potensial untuk memasarkan produk mereka. Tentu saja, penyelenggaraan ini dapat berjalan berkat dukungan dari pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Perdagangan Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia.

"Bila selama ini banyak perusahaan Indonesia mencari peluang bisnis berkunjung ke Guangdong, China, kali ini para pengusaha Guandong justru yang hadir di Indonesia untuk menjajaki kerjasama bisnis dengan pengusaha Indonesia," ungkapnya.