Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, kegiatan operasi pencarian migas di Indonesia tidak mengalami gangguan akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala Divisi Program dan Komunikasi, SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher mengatakan kegiatan operasi pencarian migas tertap berjalan normal, khususnya pada lapangan migas yang berdekatan dengan wilayah Karhutla.
"Kegiatan operasi masih berjalan seperti biasa, tidak ada gangguan akibat karhutla," kata Wissnu, di Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Wisnu melanjutkan, berdasarkan laporan yang dihimpun, belum ada pekerja yang bertugas di lapangan yang dievakuasi untuk mengamankan diri dari paparan asap karhutla. Dengan demikian situasi masih dalam kondisi aman.
"Nggak mengganggu karyawan. Jadi saya habis dari Riau pekan lalu," tuturnya.
Menurut Wisnu, Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) sudah mengantisipasi karhutla di wilayah operasinya. Bahkan ada yang ikut menerjunkan tim untuk membantu menanggulangi karhutla agar tidak menggangu fasilitas pencarian migas.
"Semua kebakaran di dekat operasi migas berhasil dipadamkan, jadi tidak ada masalah," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Produksi Migas Pertamina EP Belum Terdampak Karhutla
PT Pertamina EP menyatakan, masih melakukan kegiatan pencarian minyak dan gas (migas) karena belum terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Anak usaha Pertamina tersebut pun turun tangan membantu penanggulangan pada beberapa titik api, antara lain di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Utara.
Public Relation Manager Pertamina EP Hermansyah Y Nasroen mengatakan, saat ini kegiatan operasi perusahaan masih berjalan seperti biasa, tentunya disertai dengan peningkatan kewaspadaan agar dampak kebakaran tidak mempengaruhi operasional, terutama terhadap fasilitas produksi dan sumur di lokasi.
Pertamina EP pun akan berupaya untuk mendukung pemerintah, dalam menanggulangi kebakaran hutan yang berada di sekitar wilayah kerja Perusahaan.
"Menghadapi situasi seperti ini akan diperlukan hubungan yang intensif dengan instansi lain supaya bisa bekerjasama dan cepat bertukar informasi terbaru mengenai keadaan di wilayah kerja Perusahaan, semoga kondisi karhutla dapat teratasi dan dampak bagi masyarakat luas, terutama anak-anak, dapat ditanggulangi,” kata Hermansyah, di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Di Provinsi Riau, melalui PEP Asset 1 Lirik Field, telah dilaksanakan pemasangan jembatan sementara sebagai akses jalur pemadam kebakaran di Desa Seko Lubuk Tigo, Bantuan konsumsi untuk tim pemadam kebakaran selama 8 hari, Sewa alat berat selama 5 hari untuk pembuatan 10 titik embung sumber air dengan luasan 2,5 mmeter pada sekitar area kebakaran di Desa Seluti, Bantuan pemadaman di Desa Seko Lubuk Tigo, Lirik pada Kamis (12/9) di sekitar SP 2 PEP Lirik antara pukul 22.00 - 03.00 WIB.
Selain itu juga telah dibantu pemasangan rambu-rambu pencegahan pembakaran lahan di Kelurahan Ukui dan Desa Ukui 2, bersiaga di Kecamatan Koto Gasib dan Kabupaten Siak guna penanganan kebakaran di areal luar kawasan hutan.
Advertisement
Aset Pertamina EP
Di Provinsi Sumatera Selatan, melalui Asset 1 Ramba Field, juga telah dilaksanakan pemberian bantuan pemadaman api di Desa Babat Ramba Jaya pada Kamis, 12 September 2019, Bantuan pemadaman karhutla di Desa 108, Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin pada Minggu 15 September 2019, serta bersama Asset 2 Pendopo Field telah memberikan bantuan berupa BBM Solar 4 ribu liter untuk alat berat permintaan dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin sesuai dengan arahan SKK Migas Sumbagsel.
Asset 2 juga turut menyiagakan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) untuk penanggulangan Karhutla di wilayah Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Titik api terlihat pada tanggal 13 September 2019 dan sampai sekarang masih masih dapat ditanggulangi. Tim PKD akan siaga di lokasi untuk menjaga apabila terjadi keadaan darurat di sekitar titik api.
Di Provinsi Kalimantan Utara, Asset 5 Tarakan Field melalui Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat Tarakan Field (OKPD) sepanjang tahun 2019 sudah membantu pemadaman karhutla sebanyak dua puluh empat titik. Seluruh pemadaman dapat ditanggulangi melalui alat dan sarana milik Tarakan Field seperti fire truck dan fire jeep.