Sukses

Simak, Jenis Pekerjaan Marketing di Masa Kini

Fenomena digital ini harus dimanfaatkan dengan baik. Produk menjadi baik apabila ditunjang marketing yang baik pula.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, hampir seluruh pekerjaan berhubungan dengan dunia digital termasuk bidang pemasaran atau marketing. Pekerjaan marketing di era digital dapat dilakukan dengan mudah dan jangkauan yang luas. 

Kecenderungan manusia terutama anak muda yang sulit terlepas dari ponsel, menjadi peluang kerja marketing. Selain anak muda, orang tua kini banyak yang mengikuti perkembangan zaman sehingga mereka juga dapat mengakses informasi maupun melakukan transaksi secara online. 

Hal ini tentu menjadi peluang emas bagi para pelaku marketing. Fenomena digital ini harus dimanfaatkan dengan baik. Produk menjadi baik apabila ditunjang marketing yang baik pula.

Oleh karena itu, selain memerhatikan tampilan dan kemasan produk, perlu diperhatikan juga sarana promosinya. Perubahan perilaku konsumen yang sering melihat layar gadget juga memengaruhi cara berpromosi.

Diperlukan video yang menarik, konten yang mampu membuat penasaran hingga copywriting yang bagus untuk menampilkan sebuah produk secara prima. Nah, aspek-aspek tersebut akhirnya membuka peluang baru dalam jenis pekerjaan marketing.

Lalu, apa saja jenis pekerjaan marketing itu? Simak ulasan berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Media Sosial Spesialis

Kegiatan berselancar di dunia maya menjadi agenda rutin hampir seluruh generasi Y apalagi generasi Z. Media sosial sudah menjadi gaya hidup sehari-hari. Bagi pelaku bisnis, fenomena ini menjadi cara berpromosi.

Marketing termudah adalah melalui media sosial. Selain gratis, jangkauannya pun lebih luas daripada offline. Siapa saja boleh mengakses dan dapat mengetahui informasi yang dibagikan.

Pekerjaan yang dilakukan seorang social media socialist adalah merancang strategi marketing. Menganalisa pasar, mengindentifikasi pengguna social media yang tepat untuk produk yang ditawarkan perusahaan.

Nah, di posisi ini pun haruslah paham aturan dari masing-masing media sosial yang dipakai sebagai sarana promosi. Selain itu juga memperluas relasi yang dapat menguntungkan bagi perusahaan.

2 dari 4 halaman

2. Content Writer

Pernah mendengar lowongan pekerjaan sebagai content writer? Jenis pekerjaan ini masuk dalam kategori marketing. Tugas utamanya adalah menulis konten untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa sebuah perusahaan.

Seorang content writer berbeda dengan jurnalis. Jurnalis bertugas mengungkapkan fakta dan lebih sering untuk menginformasikan sebuah peristiwa terbaru. Content writer fokus menulis dengan tujuan mempromosikan produk dan menunjang pekerjaan marketing agar lebih sempurna.

3. Copywriter

Copywriter tentu berbeda dengan content writer. Copywriter lebih menekankan pada branding sebuah produk. Jika diharuskan membuat tulisan, maka tulisannya mampu memberikan jiwa tapi singkat.

Lebih bersifat persuasif dan memilih kata-kata yang menggugah konsumen untuk membaca dan tertarik terhadap produk yang ditawarkan. Misalnya pembuatan tagline sebuah produk juga adalah bagian dari tugas copywriter.

3 dari 4 halaman

4.Graphic Designer

Tampilan visual menjadi sangat penting di era digital. Pertama kali yang akan dilihat konsumen adalah tampilan grafisnya sehingga harus dibuatkan desain yang menarik dan sesuai.

Apalagi bagi segmentasi generasi Y (millenial) dan generasi Z, hal pertama yang mereka nilai adalah tampilan visualnya. Tampilan yang bagus juga akan membantu konsumen mendapatkan gambaran produk yang kamu tawarkan.

Bagi yang memiliki skill design menggunakan software tentu menjadi peluang pekerjaan yang bagus. Tidak terbayang kan di era sebelumnya bahwa hanya lewat komputer dan HP pekerjaan marketing bisa dikendalikan di masa kini.

5. Influencer

Seiring pesatnya perkembangan media sosial, berdampak pula pada perilaku penggunanya. Pengguna media sosial akan mencari tokoh atau orang yang dianggap berpengaruh untuk di-follow.

Orang-orang itulah yang disebut influencer. Menjadi seorang influencer sudah bisa dikategorikan sebagai pekerjaan. Tidak semua perusahaan membutuhkan jasa influencer.

Akan tetapi, pada kenyataannya pengaruh dari influencer mampu menggiring masa sesuai segmentasi mereka. Apalagi dengan social media seperti Instagram, Twitter dan YouTube yang mampu menjangkau pasar yang lebih luas dan tepat sasaran.

Contoh, jika Anda punya produk baju pria maka Anda mencari influencer pria yang mem-branding dirinya fashionable dan memiliki karakter yang sesuai dengan produk yang dijual. Lalu dia akan mempromosikan produk Anda pada pengikutnya.

Pekerjaan marketing yang umum dilakukan oleh influencer adalah paid promote dan endorse. Mereka akan mempromosikan produk yang Anda jual. Jika menggunakan sistem endorse.

Maka Anda sebagai owner mengirimkan produk yang akan mereka pakai dan dibuatkan video atau foto promosinya. Sedangkan paid promote, influencer hanya mengunggah saja, materi promosi sudah disiapkan dari pemilik usaha.

4 dari 4 halaman

6. Account Executive

Profesi ini masih asing di telinga, apalagi bagi perusahaan kecil. Tugas dari AE lebih sering bertemu klien.

Kemampuan verbal di pekerjaan ini menjadi senjata utama untuk bernegosiasi dengan klien. Selain bertugas bertemu dan menentukan dealing, AE juga bertugas untuk memikirkan strategi ke depan agar perusahaan tetap untung.

7. Product Owner

Posisi ini bekerja untuk mengembangkan produk yang akan dijual. Pengembangan produk merupakan salah satu cara marketing agar produk tetap bertahan. Oleh sebab itu, posisi ini bertugas untuk melakukan inovasi-inovasi.

Kemudian setelah membuat inovasi maka harus tersalurkan ke konsumen dengan baik. Pekerjaan ini biasanya ada di perusahaan yang sudah menggunakan sistem dan teknologi yang lebih modern.

Jangkauan Marketing yang Lebih Luas adalah Peluang

Saat ini dan nanti, posisi marketing tidak hanya terbatas pada gelar yang melekat pada seorang Sarjana Ekonomi saja. Karena berkembangnya inovasi teknologi, membuat marketing saat ini merambah ke berbagai media dan menuntut skill yang lebih beragam.

Dari mulai skill menulis, mendesain, fotografi, komunikasi, dan sebagainya. Maka buat Anda yang tidak berlatar akademis Sarjana Ekonomi, melebarkan sayap ke bidang marketing bukanlah suatu hal yang mustahil. Portofolio karya dan kerja nyata akan lebih berdampak besar untuk perkembangan karier Anda di masa depan.