Sukses

Kejar Target, KCIC Kebut Proyek Kereta Cepat

Sejauh ini, kata dia progres pembangunan sudah mencapai sekitar 35 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Chandra Dwiputra, mengaku optimis progres pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga akhir tahun 2019 bisa menyentuh 50 persen. Mengingat sejauh ini, kata dia progres pembangunan sudah mencapai sekitar 35 persen.

"Insya Allah tahun ini sedang nge-push kontraknya di atas itu, jadi terjelek 50 persen inysa Allah dapat lah," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Seperti diketahui, proyek ini secara keseluruhan ditargetkan rampung pada 2021. Pada kuartal II-2021 (April-Juni), kereta cepat sudah mulai uji coba selama tiga sampai empat bulan sebelum beroperasi penuh.

Kapasitas angkut kereta cepat pertama di Indonesia ini adalah sekitar 109 ribu penumpang per hari, dan dapat memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya hingga 36 menit (untuk perjalanan langsung) dan 46 menit (untuk perjalanan tak langsung).

Kereta ini merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh perusahaan China, CRRC Qingdao Sidang. Berbekal teknologi terbaru tersebut, harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan berada pada kisaran Rp229 ribu.

 

2 dari 3 halaman

Kata Menteri BUMN

Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno juga menargetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung buatan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) bisa rampung separuhnya pada akhir 2019. Adapun saat ini progres konstruksi proyek ini telah lebih dari 34 persen.

"Sampai tahun ini InsyaAllah kita targetkan selesainya 50 persen. Jadi ini yang sekarang kita coba cepat selesaikan adalah tiang-tiangnya sudah selesai, tinggal memindahkan kabel transmisi listrik yang ada di Cikarang," tuturnya saat proses pemasangan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bekasi, Senin (30/9).

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Terintegrasi LRT Jabodebek

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mempersiapkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) agar dapat terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya seperti Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek.

Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung sangat siap berdampingan dengan moda tranportasi massal lainnya di setiap titik pemberhentian yang terdiri dari 4 stasiun, yakni Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.

Nantinya, ia memproyeksikan, titik ujung kereta cepat yang ada di Stasiun Halim dapat terhubung dengan LRT Jabodebek dan Bus Rapid Transit (BRT) atau TransJakarta.

"Pada kawasan Halim, stasiun kereta cepat akan terintegrasi dengan Light Rail Transit Jakarta, BRT dan memiliki akses strategis dikarenakan lokasinya yang cukup dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma," tuturnya di Km 26 Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Bekasi, Senin (30/9/2019).

"Dari semua advantage tersebut, kelak KCJB dapat membantu memecahkan stagnasi sehingga konsentrasi mobilisasi transportasi publik di ibukota dapat lebih efektif dan efisien, khususnya pada kawasan timur Jakarta menuju Bandung maupun sebaliknya," dia menambahkan.

Di samping itu, Chandra juga turut mengutip ajakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengupayakan agar KCJB bisa ikut tersambung dengan LRT Bandung Raya yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.

"Tak hanya itu, KCJB juga akan terintegrasi dengan Kereta Rel Diesel (KRD) yang akan menghubungkan stasiun kereta cepat dengan stasiun kereta api eksisting di kawasan Cimekar, Bandung. Termasuk dengan Bus Rapid Transit (BRT) yang akan dibangun di Karawang dan Walini," pungkas Dirut KCIC ini.