Sukses

Orang Terkaya Dunia Didesak Beli Hutan Amazon, Kenapa?

Mereka mendesak orang terkaya di dunia, miliarder sekaligus CEO e-commerce Amazon, Jeff Bezos untuk membeli hutan Amazon dengan kekayaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Keadaan dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Maraknya kebakaran hutan sebagai sumber manusia menghirup udara segar jelas mengancam kelangsungan hidup seluruh makhluk di bumi. Hutan hujan terbesar di dunia, Amazon, saja kemarin sempat terbakar.

Melihat hal itu, para aktivis lingkungan khawatir akan nasib hutan Amazon. Oleh karenanya, mereka mendesak orang terkaya di dunia, miliarder sekaligus CEO e-commerce Amazon, Jeff Bezos untuk membeli hutan Amazon dengan kekayaannya.

Mengutip laman Adweek.com, Jumat (04/10/2019), para aktivis membuat video khusus yang bertajuk "peluang investasi emas bagi Jeff Bezos". Mereka menyarankan orang terkaya ini untuk membeli hutan Amazon dan membiarkannya apa adanya.

Mereka juga mengatakan, Bezos mendapatkan inspirasi untuk membuat raksasa e-commerce dengan nama Amazon karena terinspirasi dari keindahan sungai dan hutan Amazon yang rindang dan hijau.

Oleh karenanya, sang miliarderharus balas budi dengan membantu Amazon tetap "hidup". Mereka yakin, Bezos adalah orang baik yang selalu mendonasikan hartanya untuk kemaslahatan umat manusia, sehingga tidak ada alasan baginya untuk menolak membeli hutan Amazon.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Digarap Grup Kreatif Extinction Rebellion

Sebagai informasi, proyek video ini dikerjakan oleh Extinction Rebellion, grup kreatif yang fokus mengajak masyarakat dan pemerintah untuk memikirkan perubahan iklim.

"Amazon lain yang kami tahu adalah perusahaan besar dan terkenal yang berdiri di Seattle. Jadi, kami menyurati Jeff untuk mengingatkannya pada hutan Amazon yang nyata," ujar salah satu perwakilan grup.

Mereka juga tidak meminta kontak langsung dengan Bezos, karena tujuan video ini sebenarnya tak hanya untuk sang miliarder, tapi juga ingin memberi perspektif lain pada orang-orang tentang darurat iklim saat ini.