Liputan6.com, Jakarta - Selasa (01/10/2019) kemarin, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi dilantik. Sosok Puan Maharani menjadi perbincangan publik lantaran berhasil terpilih menjadi Ketua DPR wanita pertama di Indonesia.
Namun sebenarnya, berapa harta kekayaan putri Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, tersebut?
Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada situs web elhkpn.kpk.go.id, Puan Maharani memiliki total harta kekayaan senilai Rp 363.790.695.900 per tahun 2018, dengan rincian sebagai berikut:
Advertisement
Baca Juga
1. Tanah dan Bangunan senilai Rp 148/864.872.900, dengan rincian 51 tanah, 13 bangunan, dan 10 tanah dan bangunan yang tersebar di Gianyar, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Denpasar, Tabanan, Bogor, Depok, Klungkung, dan Badung.
2. Alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.530.000.000, terdiri dari 7 mobil Toyota Land Cruiser Jeep, VW Beetle Sedan, Daihatsu Taruna Minibus, VW Karman Ghia Sedan, Mercedes Benz dan 3 motor Harley Davidson.
3. Harta bergerak lainnya senilai Rp 5.000.000.000
4. Surat-surat berharga senilai Rp 208.539.227.290
5. Kas dan setara kas senilai Rp 49.556.710.684
Sementara, Puan memiliki hutang senilai Rp 49.700.114.974 sehingga total harta kekayaannya yang semula Rp 413.490.810.874 (berdasarkan penjumlahan seluruh aset di atas) menjadi Rp 363.790.695.900.
Data ini dilaporkan Puan pada 30 Maret 2019 saat dirinya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pidato Pertama Puan Maharani Sebagai Ketua DPR, Bicara NKRI hingga Kritik
Puan Maharani resmi menjadi Ketua DPR periode 2019-2024. Pelantikan dilaksanakan pada rapat paripurna DPR RI pada Selasa malam 1 Oktober 2019.
Pada paripurna itu, Puan menyampaikan pidato politik pertama sebagai Ketua DPR. Ia membahas pentingnya menjaga keutuhan NKRI dengan mengamalkan Pancasila.
"Kita perlu berada dalam satu semangat dan jiwa yang sama, untuk secara bersama-sama memantapkan dan meneguhkan Pancasila sebagai ideologi kehidupan berbangsa dan bernegara, UUD Negara Republik Indonesia 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Puan Maharani.
Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu juga mengharapkan banyak masukan dari masyarakat dan media. Ia menyebut DPR bukan anti kritik, hanya saja berharap adanya kritik dan masukan yang objektif.
"Kami juga mengharapkan dukungan dari masyarakat, termasuk para pengamat dan kalangan media massa. Kita tidak antikritik, tetapi diharapkan masyarakat tidak mudah terjebak pada penilaian yang bersifat apriori terhadap pelaksanaan tugas-tugas DPR dan dapat bersikap objektif dalam menilai kinerja kita semua," ucap Puan Maharani.
Ia memastikan, DPR adalah lembaga yang merupakan representasi rakyat dan tetap menjadi rumah rakyat.
"Oleh karena itu, kita akan selalu terbuka terhadap setiap aspirasi dan masukan yang kita terima dari masyarakat," ujarnya.
Putri Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri itu mengakhiri pidatonya dengan mengutip kata-kata dari Kitab Baghawad Gita, berisi nasihat Kreshna pada Arjuna di medan perang Kurusetra.
"Akhirnya, kami ucapkan selamat bekerja untuk kita semua: Karma Nevad Ni Adikaraste Ma Phaleshu Kada Chana, lakukan kewajiban kita tanpa memikirkan untung ruginya," Puan Maharani menandaskan.
Advertisement