Sukses

Bappenas Libatkan Pemuda dalam Pembangunan Berkelanjutan

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merangkul generasi muda melalui SDGs Festival 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai koordinator nasional pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di Indonesia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merangkul generasi muda melalui SDGs Festival 2019.

Mengusung tema Sustainable Life for Our Ocean, SDGs Festival 2019 merupakan acara pembuka dari rangkaian pertemuan tahunan SDGs Annual Conference 2019 yang akan dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 8-9 Oktober 2019 mendatang di Hotel Fairmont, Jakarta.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, SDGs Festival 2019 mengedukasi tentang hal-hal penting dalam menjaga ekosistem kelautan, mulai dari pelestarian biota laut, pemberdayaan masyarakat pesisir, pengembangan pariwisata, hingga pengelolaan sampah laut.

"Acara ini merupakan wujud nyata komitmen dan pengakuan Pemerintah Indonesia terhadap keterlibatan pemuda sebagai mitra yang setara untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata Bambang, di Jakarta, Sabtu (5/10/2019).

Acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan edutainment, antara lain talkshow, stand-up comedy, pementasan Abang None DKI Jakarta, pertunjukan tari, Ikrar Pemuda SDGs 2019, Pecha Kucha, dan festival musik.

Di sela SDGs Festival 2019, akan diumumkan pemenang kompetisi poster, komik, dan vlog dengan tema Lestari Lautku. Kompetisi yang diikuti anak muda dari seluruh penjuru Indonesia tersebut telah berakhir pada Kamis, 3 Oktober 2019 lalu.

Dalam acara tersebut akan dilakukan pengambilan Ikrar Pemuda SDGs 2019 pada hari kedua pelaksanaan SDGs Festival 2019. Ikrar Pemuda SDGs 2019 diharapkan dapat menciptakan aksi positif bagi pencapaian SDGs dan memastikan makna pentingnya keterlibatan pemuda dalam pelaksanaan SDGs di tingkat daerah dan nasional,” papar Bambang.

“Kami sangat menyadari pentingnya kontribusi kelompok pemuda dalam rangka mencapai target-target SDGs di Indonesia. Untuk mengapresiasi peran kaum muda sekaligus menegaskan komitmen pelaksanaan SDGs," tandasnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bappenas Beberkan Dampak Ekonomi Pemindahan Ibu Kota RI

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/PPN mengadakan pertemuan yang menghadirkan pakar tata ruang kota dari seluruh dunia di acara bertajuk 55th ISOCARP World Planning Congress 2019 - Relocating the National Capital di Jakarta.

Diskusi tentang rencana pemindahan ibu kota ini membahas beberapa poin, salah satunya dampak ekonomi yang akan terasa jika ibu kota RI pindah ke Kalimantan Timur.

"Lebih dari 50 persen wilayah di Indonesia akan mengalami peningkatan perdagangan jika ibu kota RI pindah," ujar Deputi Pengembangan Regional Bappenas Rudy Prawiradinata dalam paparannya di Jakarta, Selasa (10/09/2019).

Selain itu, Rudy menjelaskan jika ekonomi Indonesia akan tumbuh 0,1 hingga 0,2 persen. Saat ini, karena pembangunan dinilai masih Jawa-sentris, pertumbuhan ekonomi tertinggi masih berpusat di pulau Jawa.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menyebutkan sekitar 54,48 persen aktivitas ekonomi Indonesia berpusat di Pulau Jawa.

Sebesar 21,58 persen di Sumatera, 8,20 persen di Kalimantan, 3,05 persen di Bali dan Nusa Tenggara, 6,22 persen di Sulawesi serta 2,47 persen di Maluku dan Papua.

Untuk itu, jika ibu kota dipindahkan ke lokasi yang lebih ideal, maka pembangunan Indonesia akan lebih merata.