Sukses

Kesan Menteri Susi 5 Tahun Bekerja dengan Presiden Jokowi

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku telah memiliki sejumlah kesan-kesan selama lima tahun menjadi pembantu Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Jokowi-JK sebentar lagi akan berakhir. Selanjutnya tongkat estafet kepemimpinan baru jatuh kepada Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden terpilih Maruf Amin. Keduanya akan dilantik pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku telah memiliki sejumlah kesan-kesan selama lima tahun menjadi pembantu Presiden Jokowi. Sebagai orang baru yang bekerja dengan orang lain, Menteri Susi pun mengklaim sudah menunjukan kapasitasnya dalam memimpin lingkungan kementeriannya.

"Saya kan tidak pernah punya pengalaman kerja sama dengan orang 5 tahun ini pertama kali. Tapi saya senang saya, dengan segala ketidaktahuan bekerja sama orang saya pikir saya bekerja dengan sebaik mungkin," kata Menteri Susi ditemui di Natuna, Kepulauan Riau, Senin (7/10/2019).

Di mata Menteri Susi, sosok Presiden Jokowi adalah pemimpin yang penuh dengan kepercayaan, terutama dalam mengambil sejumlah kebijakan-kebijakan menyangkut dengan masyarakat. Tak hanya itu, sebagai seorang petinggi negara pendelegasian yang diberikan kebeberapa orang pun cukup tepat dan baik.

"Dan Pak Jokowi juga saya pikir seorang pemimpin yang penuh kepercayaan, memberikaan pendelegasian, sangat baik ya. Pengalaman saya bagus selama bekerja 5 tahun ini, tidak ada kesan bagaimana, tidak ada," kata dia.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Masuk Kabinet Jilid II

Sementara, saat disinggung mengenai keterlibatan dirinya di kursi Pemerintahan Jokowi Jilid 2 periode 2019-2024, menteri Susi hanya melempar senyum. Dia mengaku tak mau terlalu berandai-andai, mengingat itu adalah kewenangan dari presiden langsung.

"(Kalau ditawarin kira-kira jadi menteri?) Tidak ada kira kira. Itu urusan Presiden Jokowi kita tidak boleh bicara jauh," imbuh dia.

Karena terpenting bagi dia adalah menyelesaikan beberapa tugasnya di sisa akhir Pemerintahan Jokowi-JK. Sebab diakuinya, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang sekiranya tidak bisa di selesaikan di masa akhir bersama pemerintahan ini. Mulai dari kesejahteraan para nelayan hingga beberapa fasilitas pendukung perikanan.

"Banyak pekerjaan rumah belum selesai. Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) banyak belum semua oprasi. Itu harus diselesaikan. Nelayan belum semua sejahtera. Alat alat tangkap yang tidak ramah lingkungan masih ada. Harus ditertibkan meningkatkan ekspor. Lalu meminta eropa untuk nol kan impor tarif seperti Amerika, itu menguntungkan kita USD 500 juta," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com