Sukses

Demi Cucu, Wapres JK Bawa Tumbler ke SDGs Annual Conference 2019

JK pun menjelaskan, alasan dia membawa tumbler.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri 'SDGs Annual Conference 2019' yang diselenggarakan oleh Bappenas di Hotel Fairmont, Jakarta. Dia pun membuka Konferensi yang bertema 'Laut Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Mengurangi Kesenjangan' ini.

Satu hal menarik yang dilakukan JK, yakni dia naik ke panggung dengan membawa sebuah tumbler. Tumbler berwarna putih dengan tutupan hitam tersebut kemudian diletakkan di samping mimbar tempat JK menyampaikan sambutan.

JK pun menjelaskan, alasan dia membawa tumbler tersebut tak lain sebagai bentuk dukungan pada upaya pengurangan sampah plastik dan melestarikan lingkungan demi generasi selanjutnya.

Diketahui, sebelum JK memberikan sambutan, dua siswa SD Bina Nusantara hadir lebih dulu untuk mempresentasikan tujuan ke-14 SDGs. Dalam presentasi, keduanya membahas terkait keberlangsungan ekosistem laut, termasuk hal-hal apa saja yang bisa merusak ekosistem laut.

"Saya bawa Tumbler karena untuk menjawab tadi cucu kita," kata JK, Selasa (8/10).

Dia pun mengatakan, saat ini memang cukup banyak masalah yang terjadi di kawasan laut. Salah satunya masalah lingkungan seperti sampah plastik. Masalah-masalah tersebut membutuhkan perhatian dan penyelesaian oleh semua pihak.

"Tentunya ada masalah-masalah di lautan. Masalah lingkungan tadi. Cucu kita, kalau saya cucu kalau kalian anak ya yang sudah memberikan penjelasan yang baik tentang lautan," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Mereka.com

2 dari 2 halaman

Kemenkominfo Luncurkan Gerakan Satu Juta Tumbler

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meluncurkan gerakan 'Satu Juta Tumbler' di kawasan GBK, Senayan hari ini, Minggu (28/7/2019). Kampanye ini dilakukan untuk mengajak masyarakat bijak menggunakan plastik.

Sekjen Kemenkominfo Rosalita Niken Widyastuti mengatakan, tingkat pencemaran sampah plastik di Indonesia sudah luar biasa. Berdasar penelitian dari Universitas Georgia, Indonesia masuk negara urutan kedua di dunia penghasil sampah plastik.

Hal tersebut menjadi salah satu pemacu gerakan 'Satu Juta Tumbler'.

“Ini tanggung jawab kita semua, karena sampah plastik tidak hanya mengotori lingkungan tapi juga mengancam keanekaragaman hayati hewan maupun tumbuhan,” katanya di kawasan GBK, Minggu (28/7/2019).

Niken berharap gerakan tersebut bisa menginspirasi warga untuk mulai meninggalkan penggunkan botol minuman kemasan serta sedotan.

“Kami harapkan ajakan ini menginspirasi masyarakat untuk menggunakan tumbler.Mari gunakan tumbler kurangi botol dan sedotan,” ujarnya.

Rencananya, Kemenkominfo juga akan mengadakan peluncuran gerakan 'Satu Juta Tumbler' di 10 Kota di Indonesia lain. “Di Medan, Lampung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, hingga Papua Barat,” kata Niken.