Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang menganggap bahwa bisnis investasi hanya bisa dilakukan oleh orang kaya dan sudah berumur. Namun, tidak perlu menunggu mapan jika ingin berinvestasi.
Tidak ada salahnya jika Anda yang masih muda juga ikut terjun di bisnis yang menguntungkan ini. Namun, ketahuilah beberapa tips dari Swara Tunaiku berikut.
Advertisement
Baca Juga
1. Pilih Sekuritas dengan Biaya Bermain Kecil
Setiap perusahaan mungkin akan menerapkan biaya sekuritas yang berbeda-beda. Semakin kecil biaya sekuritas yang diberikan, semakin besar keuntungan yang bisa didapat para investor, begitu juga sebaliknya. Namun, perusahaan sekuritas yang memberikan biaya lebih besar pasti pelayanan dan fasilitasnya juga lebih berkualitas.Â
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa berapa biaya yang dimainkan oleh perusahaan sekuritas untuk para investor. Pastikan jika Anda memilih biaya yang tepat, yakni masih terjangkau tapi juga memberikan pelayanan yang maksimal. Setelah itu, persiapkan beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk mengurusnya.Â
2. Kontrol Diri dan Manajemen Keuangan dengan Baik
Sekarang, Anda bisa melakukan investasi di depan layar laptop dengan meng-install aplikasi trading. Hal ini memudahkan Anda untuk top-up sejumlah uang ke rekening efek.
Nominal ini akan menentukan berapa keuntungan atau kerugian yang bisa Anda dapatkan. Anda bisa memulai bisnis ini dengan nominal rendah, misal Rp5 ribu.
Anda akan menjumpai banyak saham dengan harga yang berbeda-beda, bahkan ada yang memulainya dengan harga Rp50 per lembar.
Pilihlah nominal yang menguntungkan bagi Anda, jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil. Paling tidak, pilihlah nilai 10 persen dari jumlah uang yang ada di rekening.
3. Pilih Sama di Indeks IDX30 atau LQ45
Sejak April 2019, terdapat 22 indeks saham di BEI yang bisa dipilih. Bagi Anda yang masih pemula, ada baiknya memilih saham yang ada di indeks IDX30 atau LQ45. Saham pada indeksi ini memiliki tingkat likuiditas yang sangat tinggi dan fundamental perusahaan pun dinilai baik.Â
Saham pada indeks ini juga dikenal dengan saham bluechip. Saham ini dinilai cocok untuk para pemula karena tidak memiliki banyak risiko sehingga Anda masih bermain aman. Jadi, sebelum memilih berbagai indeks saham yang lain, tidak ada salahnya jika Anda mempelajari kedua indeks ini terlebih dahulu.Â
4. Beli Saham pada Customer Goods atau Perbankan
Jika Anda sudah mengenal kedua indeks saham sebelumnya, yaitu IDX30 atau LQ45, juga bisa mencoba saham consumer goods atau perbankan.
Perusahaan dengan bisnis sederhana ini memiliki produk-produk yang juga digunakan masyarakat di mana mereka mencetak laba yang signifikan setiap tahunnya.Â
Meskipun harga saham masih turun saat Anda membelinya, tapi selang waktu yang tak lama, harganya akan normal kembali, bahkan bisa lebih tinggi sehingga akan memberikan keuntungan bagi Anda, kecuali jika Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi.Â
Advertisement
5. Lakukan Average Down saat Rugi
Dalam bermain investasi, mungkin Anda juga bisa mengalami rugi karena nilainya yang turun. Namun, apabila saham yang Anda miliki adalah bluechip, harga tersebut dapat kembali normal. Anda hanya perlu membeli saham lain yang harganya juga turun. Strategi ini disebut sebagai Average Down.
6. Sesuaikan dengan Jangka Waktunya
Sebelum bermain saham, kenali terlebih dahulu kebutuhan dan karakter Anda. Dengan demikian, Anda bisa memilih waktu jangka panjang atau pendek karena keduanya memiliki strategi yang berbeda.Â
Itulah tadi informasi mengenai beberapa strategi berbisnis saham yang bisa Anda lakukan sebagai pemula. Banyak strategi lain yang bisa dipilih, namun pastikan jika strategi tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda.Â