Sukses

Kata Menko Luhut Soal Isu Kementerian Kemaritiman akan Dihapus

Nomenklatur kementerian telah gamblang mengungkapkan ada sejumlah kementerian yang nantinya akan dilebur atau ada kementerian baru merespons situasi ekonomi terkini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi soal isu tentang penghapusan kementerian kemaritiman pada kabinet Jilid II pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin.

Seperti diketahui, nomenklatur kementerian telah gamblang mengungkapkan ada sejumlah kementerian yang nantinya akan dilebur atau ada kementerian baru merespons situasi ekonomi terkini.

"Saya pastikan sampai tadi malam saya dengar (Kemenko) Maritim masih tetap ada, tetap ada. Kecuali memang besok berubah," ujar dia di Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Sementara berkaitan kabar akan menjabat Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Luhut justru berlekar. "Kalau itu tanyakan saja pada rumput yang bergoyang," seloroh dia.

Dia pun melanjutkan, apapun posisinya nanti, masyarakat dapat memberikan kritik yang membangun kepada Pemerintah. Itu ditekankan mengingat banyak hoaks yang terjadi di era digital saat ini.

"Yang penting kritiklah pemerintahmu dengan proper critics, jangan kritik yang kampungan," tegasnya.

2 dari 2 halaman

Menko Luhut: Ketidakpastian Global Picu Daya Saing Indonesia Turun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara perihal daya saing Indonesia yang turun di kancah global. Forum Ekonomi Dunia (WEF) melaporkan, posisi daya saing Indonesia berada di tingkat 50, turun 5 angka dibandingkan tahun 2018 lalu yang berada di posisi ke-45.

"Ekonomi global ketidakpastianya sangat tinggi. Saya bicara di IMF Bloomberg Forum. Semua menyatakan ketidakpastian ekonomi luar biasa," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Luhut menjelaskan, kelanjutan perang dagang AS-China turut serta mempengaruhi ekonomi dunia. Belum lagi aksi demonstran yang terjadi di negara Hong Kong.

"Jadi sekarang Anda lihat trade war AS-China yang impossed tarif ke EU, Hong Kong juga uncertainty-nya tinggi," ujarnya.

Asal tahu saja, dalam laporan WEF yang bertemakan Global Competitiveness Index 2019, Singapura tercatat sebagai negara terbaik nomor satu di dunia dalam hal [daya saing ]( 4082787 "")global.

Adapun negara adidaya yakni AS berada di peringkat kedua. Negara ini tepat di bawah Singapura yang peringkatnya turun akibat memanasnya perang dagang AS dengan China.