Sukses

Dana Pensiun Sulit Terkumpul, Mungkin Ini Penyebabnya

Apakah selama ini merasa tak pernah bisa terkumpul dana pensun itu? Bila demikian, mungkin ini penyebabnya

Liputan6.com, Jakarta Tak jarang masih banyak anak muda yang mengesampingkan tabungan di masa pensiun. Buktinya, banyak yang menghambur-hamburkan uang demi mendapatkan kesenangan sesaat.

Misalnya saja travelling yang tak terukur, gonta-ganti gadget, atau hangout ke kafe atau restoran mahal tanpa perhitungan yang baik.

Jika terus dipertahankan, hidup di masa tua sudah pasti akan sulit karena tidak tersedianya dana yang cukup untuk pembiayaan hari tua. Jangan sampai hal ini menimpa Anda.

Maka dari itu, ketahuilah hal-hal apa saja yang menyebabkan dana pensiun sulit terkumpul. Dengan demikian, Anda bisa melakukan koreksi dengan cepat demi kehidupan hari tua yang bahagia.

Lalu, bagaimana persiapan dana pensiun Anda? Apakah selama ini merasa tak pernah bisa terkumpul dana pensun itu? Bila demikian, mungkin ini penyebabnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Terlalu Mengedepankan Gaya Hidup

Gaji yang diperoleh biasanya dihabiskan untuk menambah pengalaman. Bagus sih, tetapi mau sampai kapan seperti ini terus? Toh seiring bertambahnya usia, pengalaman akan bertambah dengan sendirinya tanpa harus menghabiskan banyak uang.

Tak sedikit pula yang menghabiskan uangnya untuk menunjang gaya hidup, seperti berbelanja atau hangout. Sekali-sekali boleh, tetapi jangan sampai keterusan karena aktivitas ini berakibat pada terjadinya pemborosan.

Sebelum melakukan aktivitas apapun, coba pertimbangkan manfaat yang bisa didapat. Jangan sampai hanya karena keinginan sesaat, Anda lupa memikirkan dana pensiun.

2. Kebiasaan Sering Menunda-nunda Segala Hal

Banyak anak muda yang sering menunda-nunda persiapan dana pensiun. Alasannya karena masih terlalu cepat untuk memikirkan masa tua, sementara umur masih kepala 2 saja. Masuk akal memang, tapi dana pensiun perlu disiapkan sedini mungkin agar jumlahnya semakin banyak kelak ketika mencapai usia pensiun.

Jika dana pensiun dikumpulkan di umur 30-an, maka jumlahnya tidak akan sebanyak saat dananya dikumpul sejak umur 20-an. Perbedaan waktu yang sangat signifikan inilah yang menyebabkan adanya selisih jumlah.

Selagi masih bisa mengumpulkan dana pensiun, sebaiknya kumpulkan secepat mungkin. Jangan menunda-nunda hanya karena umur yang masih terlalu muda. Jangan biasakan diri juga menunda segala hal kecil sekali pun biar tak jadi kebiasaan.

2 dari 4 halaman

3. Selalu Memenuhi Keinginan Tidak Disertai Tujuan

Jika Anda tidak pernah merencanakan kapan dan ke mana akan pergi, maka sampai kapanpun tidak akan bisa mencapai tempat tujuan. Penting untuk melakukan perencanaan dalam hal apapun, terutama terkait masa tua.

Dengan perencanaan dini, maka pencapaian tujuan di masa mendatang pasti menjadi maksimal. Mulailah untuk memperkirakan sisa usia produktif di tempat kerja.

Ini akan membantu Anda untuk memperkirakan jumlah uang yang bisa dikumpulkan disisa waktu ini. Apabila waktunya sudah mepet, sebaiknya tingkatkan persentase dana pensiun.

Dari yang awalnya hanya 10 persen dari total gaji, tingkatkan menjadi 15 persen setiap bulan. Alhasil jumlahnya cukup untuk membiayai besarnya biaya hidup di masa tua nanti.

4. Nafsu Belanja Sulit Terkendali

Keinginan yang tidak terkendali dapat menyebabkan membengkaknya pengeluaran. Sebagai contoh, Anda menginginkan barang A, B, dan C dalam satu waktu, maka biaya yang dihabiskan tentu lebih besar daripada hanya membeli satu barang saja. 

Jika ini terjadi setiap kali berbelanja, coba bayangkan berapa banyak uang yang dihabiskan. Jangan-jangan gaji sebesar apapun tidak akan cukup untuk membeli barang-barang yang diinginkan.

Kendalikan keinginan sebaik mungkin. Ingat kalau dana pensiun tidak kalah pentingnya dengan semua keinginan Anda itu agar pengeluaran selalu terkendali setiap waktu.

3 dari 4 halaman

5. Selalu Mementingkan ‘Apa Kata Orang Nanti?’

Masih banyak anak muda yang terlalu memikirkan apa kata orang nanti. Inilah yang mengakibatkan tertundanya keinginan untuk menabung dana pensiun.

Sebab, Anda terlalu takut dengan cemoohan teman-teman bila tak mengikuti tren gaul. Padahal jika terus memikirkan kata orang, hidup Anda akan begitu-begitu saja.

Sampai kapanpun tidak akan bisa berkembang. Mau seperti ini terus? Mulai dari sekarang, fokuslah pada apa yang menjadi tujuan hidup Anda.

Jangan hanya memikirkan hari ini, tetapi pikirkan pula hari tua karena keduanya sama-sama penting. Jadi, jangan mengabaikan salah satu di antaranya.

6. Sibuk Menambah Kartu Kredit demi Kejar Promo

Kartu kredit memang penting untuk dimiliki, asalkan dalam jumlah yang masih wajar misalnya satu atau dua saja. Apabila jumlahnya sangat banyak, yang ada akan berpotensi menimbulkan utang.

Apalagi kalau jumlah limit masing-masing kartu sangat besar. Bagi yang sudah punya kartu kredit, sebaiknya manfaatkan kartu yang ada sebaik mungkin.

Tidak perlu menambah kartu kredit hanya untuk menunjang gaya hidup. Sebelum membuat kartu kredit, sebaiknya pertimbangkan tujuan penggunaan kartu.

Jika tujuannya untuk kuliner, pilih kartu kredit yang menawarkan promosi kuliner menarik. Dengan demikian, kebutuhan dana pensiun tetap bisa dipenuhi walaupun punya kartu kredit.

4 dari 4 halaman

7. Pengelolaan Gaji Selalu Tidak Tepat

Tentu saja bukan hanya anak muda, orang tua juga sulit untuk mengelola gajinya dengan baik. Alasannya karena biaya kebutuhan hidup yang sangat besar.

Selain memikirkan biaya kebutuhan pokok, Anda juga harus memikirkan pengeluaran rutin setiap bulan, ditambah biaya kesehatan dan perawatan. Tanpa pengelolaan yang baik, gaji sebesar apapun sudah pasti tidak akan cukup untuk membiayai semua pengeluaran ini.

Ujung-ujungnya terpaksa harus mengutang demi terpenuhinya semua biaya hidup. Mulai dari sekarang, coba kelola gaji sebaik-baiknya.

Buatlah anggaran rutin setiap bulan, lalu pisahkan antara pos kebutuhan dan keinginan. Dengan demikian, pencatatan arus kas masuk dan keluar akan semakin jelas.

8. Terlalu Fokus Menabung untuk Keperluan Jangka Pendek

Menabung memang sangat disarankan karena uangnya bisa dipakai untuk berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan hari ini maupun di masa mendatang. Tapi, terlalu fokus menabung akan membuat Anda lupa terhadap pentingnya dana pensiun.

Akibatnya dana pensiun sulit terkumpul. Kesulitannya akan semakin bertambah ketika Anda sudah berkeluarga nanti.

Sebab Anda juga harus memikirkan tabungan pendidikan anak yang tak kalah pentingnya daripada tabungan untuk diri sendiri. Selagi masih single dan muda, cobalah untuk mempersiapkan dana pensiun mulai dari sekarang.

Tidak perlu terlalu banyak, cukup mengalokasikan 10 persen dari total gaji untuk dana pensiun. Sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit, ingatlah itu!

Dapatkan Penghasilan Pasif bila Dibutuhkan

Jika gaji bulanan dirasa tidak cukup untuk kebutuhan dana pensiun, apa salahnya untuk mencari pendapatan pasif. Misalnya dengan bekerja secara paruh waktu atau freelance yang bisa dilakukan setelah pulang kerja.

Dengan demkian, tidak ada lagi yang namanya menunda-nunda persiapan dana pensiun karena alasan gaji yang tidak cukup. Sebab penghasilan pasif yang didapatkan bisa dialokasikan untuk kebutuhan dana pensiun.

Video Terkini