Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham awal pekan ini. Posisi rupiah di angka 14.121 per dolar AS.
Pada pra pembukaan perdagangan, Senin(14/10/2019), IHSG naik 23,43 poin atau 0,38 persen ke level 6.129,23. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 30,81 poin atau 0,55 persen ke 6.139,18.
Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,85 persen ke posisi 955,38. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.
Advertisement
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.145,61 dan terendah di 6.129,23.
Baca Juga
Sebanyak 162 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau dan 31 saham melemah. Sedangkan 103 saham diam di tempat.
Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 15.480 kali dengan volume perdagangan 181,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2322,8 miliar.
Investor asing jual saham Rp 5,12 miliar di total pasar dan posisi rupiah di angka 14.121 per dolar AS.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Sektor aneka industri menguat paling tinggi yaitu 1,01 persen. Disusul sektor industri dasar yang menguat 0,94 persen dan sektor manufaktur naik 0,83 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain SLIS melonjak 24,75 persen ke Rp 630 per saham, WICO naik 9,52 persen ke Rp 575 per saham, dan IKAI naik 9,15 persen ke Rp 179 per saham.
Sementara saham-saham yang melemah antara lain ITMA yang turun 10,98 persen ke Rp 730 per saham, HDFA turun 4,76 persen ke level Rp 120 per saham dan FREN turun 4,55 persen ke Rp 210 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Diproyeksi Cerah
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee memprediksi IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan saham Senin (14/10/2019).
"Laba korporasi mungkin mengalami perlambatan kondisi ekonomi yang menurun. Namun Trump diyakini akan berupaya mencari solusi agar AS terhindar dari resesi ekonomi," tutur dia dalam risetnya.
Selain itu, menurutnya pasar juga akan diwarnai harapan penurunan suku bunga oleh The Fed. Itu tercermin dari harapan pasar yang naik dari 53 persen menjadi 85 persen di bulan ini.
"Rilis angka inflasi konsumen AS September yang tak banyak berubah memberikan harapan terjadinya pemotongan suku bunga," ujarnya.
"Hal ini diharapkan mampu mendorong perekonomian AS dan menaikan popularitas pemerintah," tambah dia.
Sementara itu, untuk pekan ini, pasar masih akan diwarnai oleh sentimen perang dagang AS-China.
"Pasar keuangan dunia masih tetap perlu berhati-hati akibat seringnya terjadi kegagalan negosiasi dagang kedua negara," ujarnya.
Adapun pada awal pekan ini, pihaknya optimistis IHSGakan perkasa dengan support 5.988-6.033 dan resistance 6.154-6.230.
Sedangkan untuk saham rekomendasi, dirinya menganjurkan investor untuk membeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP).Â
Advertisement