Liputan6.com, Jakarta Pengeluaran tiba-tiba membengkak? Penyebabnya bisa jadi karena mindset atau pola pikir selalu punya uang dan merasa ada uang di dompet.
Akibatnya, Anda sering bersikap acuh tak acuh terhadap semua pengeluaran tanpa memikirkan dampak dari apa yang sudah dilakukan. Agar kondisi keuangan tidak merosot terus-menerus, ubah pola pikir yang Anda miliki selama ini.
Advertisement
Baca Juga
Jika Anda tidak tahu harus memulai dari mana, bisa menerapkan pola pikir ini mulai dari sekarang. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Merasa Punya Banyak Pengeluaran
Pengeluaran yang sudah berkeluarga tentu lebih banyak daripada yang masih lajang. Tapi, hal ini tidak selalu menjadi tolak ukur.
Dalam beberapa kasus, pengeluaran seseorang yang masih single justru lebih banyak akibat gaya hidup yang cenderung konsumtif. Agar Anda tidak terlalu ‘ramah’ dalam mengeluarkan uang.
Coba berpura-pura merasa kalau pengeluaran Anda sedang membengkak untuk bulan ini. Dengan demikian, Anda dapat menunda keinginan untuk membeli barang-barang yang sejatinya tidak terlalu dibutuhkan.
2. Anggaplah Keuangan Sedang Sekarat
Sesekali, Anda perlu mengelabui diri dengan beranggapan kalau keuangan benar-benar lagi sekarat untuk saat ini. Gaji yang baru diterima 2 minggu lalu harus dianggap telah habis buat membayar biaya kebutuhan sehari-hari.
Jadi jangankan digunakan belanja dan hedon, untuk makan saja sulitnya minta ampun. Pola pikir seperti ini dipastikan akan membuat Anda sangat hemat.
Ajakan teman untuk makan di luar kantor pun otomatis akan ditolak karena kondisi keuangan sedang menipis. Padahal kenyataannya adalah kebalikan dari situasi ini.Â
3. Merasa Aktivitas dalam Ruangan Lebih Menyenangkan
Saat akhir pekan tiba, teman kantor pasti sering mengajak Anda untuk hangout atau ngopi di kafe. Jika selama ini Anda selalu menerima ajakan ini, sekarang tidak lagi.
Katakan kepada teman-teman Anda kalau belakangan ini sedang senang melakukan aktivitas di dalam ruangan, seperti membaca, mendengarkan musik, atau menonton. Alasan ini akan membantu untuk terhindar dari kebiasaan yang cenderung menguras isi dompet.
Uang yang seharusnya dihabiskan untuk nongkrong atau makan siang dengan teman bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain. Tentunya kebutuhan yang jauh lebih penting dan bermanfaat.
4. Katakan Sudah Punya Barang yang Ditawarkan Penjual
Saat hangout ke mall, beberapa sales mungkin sering menyodorkan produk tertentu untuk Anda coba. Di samping itu, sales juga sering meyakinkanmu untuk membeli produk dengan alasan kalau produk itu limited edition, berkualitas, dan sebagainya.
Kalau tidak mampu menahan selera, Anda pasti akan tergiur dan berencana untuk membeli produk tersebut. Tapi sebelum itu terjadi, coba tolak tawaran sales dengan mengatakan kalau Anda sudah mempunyai produk tersebut.
Anda sudah membeli produk itu sekitar 1 bulan yang lalu dan sangat menyukai produk mereka. Bila perlu, katakan pula kalau Anda sudah mempunyai stock di rumah sehingga sales tidak membujuk Anda untuk membeli produknya.
Advertisement
5. Sulap Rumah Menjadi Tempat Ternyaman
Kondisi rumah yang berantakan dan mirip kapal pecah tanpa disadari akan menambah pengeluaran. Kondisi seperti ini membuat Anda tidak nyaman, sehingga ada kecenderungan untuk ke luar rumah, hangout, atau bersantai.
Intinya, Anda bisa ke luar dan berada di tempat yang bisa membuat pikiran tenang dan fresh. Coba sulap rumah Anda menjadi tempat paling nyaman yang pernah ada.
Dengan demikian, Anda akan betah berada di dalam rumah selama berjam-jam bahkan seharian. Dengan begini, uang yang harusnya dipakai untuk hangout bisa dimasukkan kembali ke dalam dompet.
6. Merasa Tabungan Mulai Menipis
Siapapun pasti merasa takut saat mengetahui tabungannya sudah mulai menipis, termasuk Anda. Bagaimana kalau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi esok hari, maka tidak punya uang untuk membiayai kejadian tersebut.
Ya, itulah yang ada di dalam pikiran Anda saat itu. Akibatnya pemikiran seperti ini, maka kebiasaan untuk bersikap seenaknya terhadap uang pun akan berkurang secara perlahan.
Anda selalu beranggapan kalau menabung itu sangat penting untuk hari esok, sehingga hidupmu jauh dari kata boros.Â
7. Blokir Kartu Kredit untuk Sementara
Bagi yang suka berbelanja menggunakan kartu kredit, coba latih diri Anda untuk belanja dengan uang tunai. Anggaplah kalau kartu kredit diblokir buat sementara waktu sehingga Anda tidak perlu susah payah membawanya setiap hari saat bepergian.
Anda juga tidak bisa menggunakannya lagi untuk berbelanja karena anggapan kalau kartu kredit sudah tidak bisa digunakan. Nah, ketika transaksi kartu kredit dihentikan, maka total pengeluaran Anda akan berkurang dengan sendirinya.
Sebab tidak ada tagihan baru yang perlu dibayar atau dicicil setiap bulan. Hal yang perlu Anda lakukan hanyalah membayar tagihan di masa lalu sampai lunas.Â
8. Berpikir bahwa Kendaraan akan Rusak
Pengeluaran Anda tidak hanya sebatas untuk makan, minum, bayar tagihan listrik, dan cicilan kartu kredit, tetapi juga biaya buat kendaraan pribadi. Selain biaya perbaikan, Anda juga perlu memikirkan biaya bensin, parkir, dan tol.
Cukup menguras ini dompet memang apalagi kalau dalam satu hari Anda bisa bolak-balik ke luar rumah. Jadi, ketika ingin membeli aksesoris kendaraan yang tidak penting-penting amat atau hanya sekadar jalan-jalan tak tentu, sebaiknya berpikirlah kendaraan akan rusak.
Advertisement
9. Merasa Kuota Internet segera Habis
Agar Anda bisa berkomunikasi di sosial media, tentu harus menyediakan kuota internet dalam jumlah yang cukup. Kuota internet ini tidak didapatkan secara gratis, tetapi ada harga yang perlu dibayarkan untuk bisa menikmatinya.
Harga yang dibayar pun tidak murah, terutama kalau kuota yang dibutuhkan cukup besar. Tidak perlu bersusah payah memikirkan harga kuota internet.
Anggap saja kalau kuota internet sedang habis dan tidak perlu diisi ulang, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk menjelah dunia maya.Â
Pola Pikir Mana yang Pernah Anda Terapkan?
Hidup hemat itu bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti membangun pola pikir hidup hemat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari secara rutin. Alhasil, Anda akan menjadi terbiasa dengan pola pikir seperti ini, sehingga hidup hemat bisa diwujudkan dengan segera. Dari kesembilan pola pikir di atas, kira-kira nomor berapa yang pernah Anda lakukan?