Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level 14.139 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan saham Senin(14/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 21,07 poin atau 0,35 persen ke level 6.126,87. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,68 persen ke posisi 954,47.
Sebanyak 193 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 207 saham melemah dan 155 saham diam di tempat.
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 567.766 kali dengan volume perdagangan 15,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.
Baca Juga
Investor asing jual saham Rp 176,9 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.139.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang turun 0,74 persen. diikuti oleh sektor aneka industri yang turun 0,59 persen dan sektor pertambangan turun 0,47 persen.
Sementara itu, lima saham berada di zona hijau sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain sektor industri dasar naik 1,82 persen, sektor manufaktur naik 0,82 persen, dan sektor barang konsumsi naik 0,66 persen.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain SLIS yang naik 24,75 persen ke Rp 630 per saham, BMAS naik 21,67 persen ke Rp 292 per saham dan TIRA naik 21,05 persen ke Rp 230 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain FREN turun 23,64 persen ke Rp 168 per saham, DUTI turun 19,71 persen ke Rp 5.500 per saham dan AKPI turun 15,32 persen ke Rp 398 per saham.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sesuai Prediksi
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee memprediksi IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan saham Senin (14/10/2019).
"Laba korporasi mungkin mengalami perlambatan kondisi ekonomi yang menurun. Namun Trump diyakini akan berupaya mencari solusi agar AS terhindar dari resesi ekonomi," tutur dia dalam risetnya.
Selain itu, menurutnya pasar juga akan diwarnai harapan penurunan suku bunga oleh The Fed. Itu tercermin dari harapan pasar yang naik dari 53 persen menjadi 85 persen di bulan ini.
"Rilis angka inflasi konsumen AS September yang tak banyak berubah memberikan harapan terjadinya pemotongan suku bunga," ujarnya.
"Hal ini diharapkan mampu mendorong perekonomian AS dan menaikan popularitas pemerintah," tambah dia.
Sementara itu, untuk pekan ini, pasar masih akan diwarnai oleh sentimen perang dagang AS-China.
"Pasar keuangan dunia masih tetap perlu berhati-hati akibat seringnya terjadi kegagalan negosiasi dagang kedua negara," ujarnya.
Adapun pada awal pekan ini, pihaknya optimistis IHSGakan perkasa dengan support 5.988-6.033 dan resistance 6.154-6.230.
Sedangkan untuk saham rekomendasi, dirinya menganjurkan investor untuk membeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP).Â
Advertisement