Liputan6.com, Jakarta Pemerintah daerah (Pemda)Â dinilai harus bisa bersaing satu sama lain secara positif. Khususnya dalam upaya menarik investasi ke daerahnya.
"Yang paling penting juga, pemerintah daerah mesti proaktif dalam menggandeng investor," kata Chief Economist PT Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro di Gran Melia, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Praktik persaingan positif tersebut, seperti yang dilakukan para kepala daerah di China. Jika ada rencana investasi dari satu investor, maka masing-masing kepala daerah akan berlomba-lomba menggaet hati si pemilik modal.
Advertisement
Baca Juga
"Itu yang dilakukan oleh pemerintah daerah di Cina. Kalau pemerintah daerah di Cina, misalnya ada yang mau investasi, itu berebutan pemda-pemda. Pemdanya Beijing, Shanghai, itu rebutan," ungkap dia.
Kompetisi yang demikianlah, kata dia, yang harus dilakukan oleh segenap pemerintah daerah di Indonesia. Sebab berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. "Saingan tarik investasi. Saingan yang positif dalam hal ekonomi," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Gaet Investor, Pemerintah Siapkan Kemudahan Berusaha
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengaku tengah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk kemudahan berusaha. Dengan kemudahan tersebut, dia meyakini para investor akan masuk ke Indonesia.
"Kita sendiri memang menyiapkan berbagai kebijakan untuk kemudahan berusaha. Sehingga itu juga akan ikut nanti menjadi daya tarik investor masuk ke Indonesia," kata dia saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Menko Darmin mengatakan, untuk meyakinkan para investor memang tidak mudah. Artinya selain dengan kemudahan-kemudahan ditawarkan pemerintah, juga butuh waktu tidak sebentar untuk membuat para investor percaya dalam menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Ya jadi arahnya akan lebih membaik lagi. Pasti perlu waktu supaya investor itu mau mengambil keputusan," imbuh dia.
Â
Baca Juga
Di sisi lain, Mantan Direktur Jenderal Pajak itu juga menyinggung masalah dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Ia mengaku secara dampak masih belum bisa dipastikan. Mengingat perang dagang antar kedua negara tersebut tidak bisa dihentikan secara cepat.
"Tapi itu gak bisa dihentikan tiba-tiba. Pasti perlu waktu, gak bisa tiba-tiba seperti mobil dimatiin mesinnya itu. Perang dagang itu ya perlahan, bertahap dia dihentikan," jelas Darmin.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement