Liputan6.com, Jakarta - Trade Ekspor Indonesia  (TEI) 2019 resmi digelar pada tanggal 16 sampai ‪20 Oktober 2019‬ di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tanggerang, Banten. TEI ini menjadi ajang pertemuan bisnis untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
TEI memfasilitasi para eksportir untuk memamerkan produknya di 1250 gerai .TEI bertujuan mempromosikan produk nasional berkualitas yang di produksi di Indonesia ke pasar global. Banyak produk dalam negeri yang diminati oleh negara lain.
Baca Juga
Salah satunya adalah produk dari PT Kaarle Indonesia. Dalam gelaran ini,  Kaarle Indonesia yang merupakan produsen bumbu berhasil mendapatkan MOU kontrak untuk Coconut Varieties dengan Manly derivatives Nig. Limited dengan nilai transaksi USD 2,42 juta atau senilai Rp 34,24 miliar (1 USD = Rp14.150).
Advertisement
Kontrak ditandatangani Kiki puspita sari selaku direktur utama PT kaarle Indonesia dan Aduralere osiden direktur utama Manly derivatives Nigeria Limited. Proses yang sudah berjalan di Nigeria sudah melalui Masa NAFDAC  sehingga dalam beberapa bulan ke depan Coconut Varieties akan hadir di Pasar Nigeria.
kaarle Indonesia (Anaia Spice and seasoning) ini merupakan anggota dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia chapter Jakarta ( HIPMI JAYA).
Sebelumnya, dalam sambutannya saat meresmikan pembukaan Trade Ekspor Indonesia ke-34 ini Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyampaikan kepada seluruh perwakilan negara-negara yang menghadiri TEI ini untuk menjadikan ajang ini sebagai ajang perdamaian.Â
Diharapkan TEI tidak hanya untuk menciptakan hubungan kerja sama perdagangan saja, akan tetapi juga menciptakan hubungan antar individu untuk mewujudkan kemakmuran bersama.
RI dan Serbia Buka Peluang Peningkatan Hubungan Antar-Pebisnis pada TEI 2019
Dalam upaya mempromosikan potensi kerja sama bisnis Indonesia dan Serbia, khususnya B-to-B engagement dan direct trade kedua negara, Direktorat Eropa III, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI bersama dengan KBRI Beograd telah berhasil mempertemukan lebih dari 100 pengusaha Indonesia dan 28 pengusaha Serbia.
Para perusahaan itu bergerak antara lain di bidang farmasi, logistik, retail, kimia, dan rempah dalam kegiatan 'Indonesia –Serbia Business Forum', pada Kamis, 17 Maret 2019 di sela-sela the 34 th Trade Expo Indonesia (TEI) yang diadakan di ICE BSD, Serpong.
Business matching yang dilakukan pada kegiatan ini berhasil mencetak transaksi potensial sekurangnya US$ 110.000, dari berbagai sektor bisnis antara lain lada, kopi, dan produk medis, demikian seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Minggu (20/10/2019).
Acara dibuka oleh Dubes RI untuk Serbia Chandra Widya Yudha, yang pada intinya mengajak pengusaha RI untuk mulai berbisnis dengan Serbia, dan memanfaatkan kebijakan ekonomi Serbia yang ramah bisnis dan investasi.Â
Wahyu Hersetiati, Diplomat Senior Direktorat Eropa III, turut memperkenalkan potensi pasar Indonesia kepada pengusaha Serbia.
Pada kesempatan tersebut, CEO Pirot Free Zone, Dragan Kostic, dan Koordinator KADINSerbia untuk Distrik Rasina, Aleksandra Alexic, memaparkan presentasi mengenai keunggulan berinvestasi di Serbia, antara lain berupa pengenaan tarif 0% ke pasar Rusia; dan pembebasan pajak untuk perusahaan yang beroperasi di salah satu Free Zone Serbia.Â
Forum ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal bagi pengusaha Indonesia dan Serbia untuk meningkatkan potensi perdagangan dan investasi di masing-masing negara dalam jangka panjang.
Advertisement