Liputan6.com, Jakarta Group Jasnita melalui anak perusahaannya yang bernama PT Esa Kreasi Negri telah membuat penambahan fitur baru yang bernama Mobile Application for Field Responder atau Aplikasi Mobile untuk Petugas OPD yang membantu pelayanan aplikasi Layanan Darurat 112. Aplikasi ini menjadi pendukung pembangunan kota pintar (Smart City) di Indonesia
“Melalui aplikasi ini, kami mengharapkan dapat membantu mempercepat program Pemerintah Pusat dalam hal ini Kominfo, dalam penyelenggaraan pelayanan Panggilan darurat 112, juga membantu Pemerintah Daerah baik Kota maupun Kabupaten dalam menyediakan layanan Darurat 112 yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kota atau Kabupaten tersebut serta mendukung terwujudnya Smart City di kota-kota tersebut," ungkap Wakil Direktur Utama PT Jasnita Telekomindo Tbk Welly Kosasih dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Dia mengungkapkan, adanya aplikasi tersebut merupakan langkah awal menuju Smart City Indonesia guna turut mengimplementasikan sejumlah strategi dalam era Revolusi Industri 4.0., yang mengedepankan lebih banyak teknologi seperti AI dan Robotic.
Advertisement
Baca Juga
Konsep Smart City dibangun berdasarkan 6 indikator dengan berlandaskan Cyber Security, yaitu Smart Connectivity, Smart Governance, Smart Services, Smart Automation, Smart Health, dan Smart Mobility.
Dengan mengoptimalkan keenam indikator tersebut dan connectivity yang semakin berkembang, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup di masa depan, agar sejalan dengan pertumbuhan populasi di kota-kota besar di Asia yang diproyeksikan bertambah dua kali lipat hingga tahun 2030. Potensi pendapatan Smart City secara global diproyeksikan akan meningkat dari USD 900 Miliar di 2016 menjadi USD 2 triliun di 2025.
“Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat dan permintaan yang kuat tersebut, PT Jasnita Telekomindo, Tbk., sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi meyakini dapat turut andil dalam melakukan ekspansi Smart City secara global," tambah Welly.
Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah dalam pengoperasian layanan panggilan darurat 112 baik bagi Petugas Call Taker, Dispatcher atau Field Responder.
“Selain itu, aplikasi ini juga diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses Panggilan Darurat 112 untuk menangani situasi tanggap darurat seperti kebakaran, kecelakaan, tindak kriminal dan gangguan-gangguan lain yang sering terjadi di masyarakat dengan cukup menekan Panic Button yang ada dalam smartphone mereka," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ibu Kota Baru Bakal Gunakan Konsep Smart City
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa rencana pembangunan ibu kota baru di Provinsi Kalimantan akan menggunakan konsep smart city atau kota cerdas. Konsep itu nantinya akan mengombinasikan antara kota pemerintahan berbasis keberlanjutan dan teknologi serta memperhatikan efisiensi.
"Jadi saya tekankan penerapan smart city di (ibu kota baru) haruslah berwawasan untuk menjadikan kota itu pertama berkelanjutan dan kota itu makin nyaman untuk ditinggali penduduknya," kata Menteri Bambang dalam sebuah diskusi yang digelar di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis (22/8).
Seperti konsep smart city pada umumnya, pembangunan ibu kota baru akan menggunakan pendekatan-pendekatan sistem kota cerdas. Di mana infrastruktur pendukung awal seperti air bersih, sampah, maupun gedung-gedungnya akan di desain sesuai dengan konsep berkelanjutan.
"Jadi kalau boleh saya simpulkan smart city di ibu kota baru kita adalah smart untuk berkelanjutan," kata dia.
Di samping itu, salah satu pendukung lainnya yang akan diterapkan di dalam ibu kota baru akan menggunakan smart berbasis teknologi. Ini dibutuhkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan para aparatur negara di daerah tersebut.
"Pertama orientasinya memenuhi kebutuhan dan layanan dasar warga kota. Dari misalkan air bersih, sanitasi, air limbah, kemudian juga jaringan listrik, kemudian layanan adminitrasi apakah untuk KTP, keperluan adminitrasi lainnya mengurus izin sampai kepada kebutuhan terkait dengan penanggulangan bencana, ketertiban lalu lintas atau menurunkan tingkat krimininalitas jadi semua hal dasar itu harus menjadi isu yang diatasi dengan pendekatan smart berbasis teknologi," tandas dia.
Seperti diketahui, Rencana pemindahan Ibu Kota sepertinya serius dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keseriusan itu semakin terlihat saat Pidato Kenegaraan di Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (16/8) siang.
Saat melakukan Pidato Kenegaraan tahunan itu, Jokowi meminta izin untuk memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan. Namun, belum ada titik terang mengenai lokasi pasti dari ibu kota baru tersebut.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement