Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita memprediksi, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2019 Ini akan tertahan pada kisaran maksimal sebesar 5,0 persen.
"Melihat perkembangan ekonomi beberapa bulan ke belakang, baik di ranah domestik apalagi di ranah global, nampaknya raihan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III tahun ini akan melambat. Saya perkirakan raihannya di kisaran 4,95-5,0 persen," ujar dia kepada Liputan6.com, Sabtu (19/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ronny mengutarakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi ini lantaran adanya tekanan yang terjadi hampir pada semua kontributor. Utamanya dari sisi ekspor-impor, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang turut melemah, hingga investasi asing yang tertahan.
Dengan begitu, ia menyatakan, pertumbuhan ekonomi negara yang tertahan ini bakal menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah baru nanti. Dia mendesak agar kabinet baru Joko Widodo (Jokowi) dapat segera mencari jalan keluar atas permasalahan ini.
"Melihat kondisi yang ada, sangat jelas bahwa tugas pemerintahan yang baru benar-benar tak mudah. Stagnansi di level domestik harus dicarikan segera solusinya, baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," imbuhnya.
"Begitu pula dengan tekanan eksternal. Strategi industri baru harus dirumuskan dan pasar-pasar baru harus diraih. Itu agar kapasitas ekspor nasional makin membesar," dia menandaskan.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2019 Diprediksi Melambat
Kepala Kajian Makro LPEM UI, Febrio Nathan Kacaribu memperkirakan pertumbuhan ekonomi melambat di kuartal III 2019. Namun akan kembali menguat di 2020.
“Secara overall ada konsensus 2019 ada 5,0 persen, kuartal III mungkin 4,9 persen, tapi 2020 ada penguatan,” kata dia dalam sebuah acara diskusi di Menara BCA, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Dalam kesempatan serupa, Direktur Riset Centre of Reform on Economics Piter Abdullah mengungkapkan hal yang sama. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 hanya sampai kisaran 4,95 persen hingga 5,05 persen.
"Untuk CORE pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 4,95 persen sampai 5 persen. Most likely di bawah 5 persen," ujarnya.
Dia mengungkapkan salah satu faktor pendorong dalam pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi yang berperan sebesar 56 persen terhadap keseluruhan perekonomian.
Selanjutnya ada investasi yang jika digabung dengan konsumsi berkontribusi sebesar 80 persen terhadap ekonomi.
Advertisement
Bakal Membaik
Oleh karena itu, di kuartal berikutnya, Piter meyakini kinerja pertumbuhan ekonomi bakal kembali membaik karena faktor liburan natal dan tahun baru.
"Di triwulan IV akan balik lagi karena faktor liburan natal dan tahun baru, karena secara siklus penurunan memang terjadi di September, Oktober, November dan Desember naik lagi," tutupnya.