Liputan6.com, Jakarta Pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendapatkan pengamanan ketat. Baik dari darat, maupun udara.
Mulai dari personel maupun kendaraan tempur, yang ditempatkan pada beberapa titik, seperti di sekitar Gedung DPR/MPR hingga Istana Negara Jakarta.
Salah satunya alutsista itu adalah pesawat tanpa awak atau Drone CH-4 yang bertugas memantau segala pergerakan yang dinilai rawan keamanan.
Advertisement
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kalau pesawat tanpa awak itu mampu terbang 8 hingga 9 jam lamanya.
"Kalau pesawat tanpa awak itu ada 2 flight karena masing-masing pesawat bisa terbang 8 hingga 9 jam," kata Hadi.
"Pesawat tanpa awak ini kita terbangkan ada infra red, sehingga kalau ada sniper di atas gedung yang bukan kita tempatkan kita curigai di sana walaupun itu bukan sniper tapi ada metal ada orangnya itu kita curiga," tegasnya.
Dilansir dari Business Insider, CH-4 adalah pesawat tanpa awak buatan China. CH-4 disebut drone Predator dan Reaper versi China. Predator dan Reaper ialah drone buatan Amerika Serikat.
CH-4 dilaporkan dibanderol seharga USD 4 juta atau setara Rp 56,5 miliar (asumsi Rp14.127 per USD). Jauh lebih murah dari milik Amerika yang mencapai USD 20 juta atau Rp 282 miliar.
Pangsa pasar drone China didominasi oleh negara-negara Timur Tengah. Pada 2015, Irak membeli CH-4s untuk melawan ISIS. Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab tak lagi memilih AS dan berpaling ke CH4 China untuk digunakan melawan Houthi di Yaman. Yordania dan Mesir juga membeli drone dari China.
Drone China saat ini tengah digandrungi dunia karena murahnya harga dan kualitas yang cukup mumpuni. Penjualan drone membuat China diprediksi meraup untung hingga USD 22 miliar atau Rp310,8 triliun pada 2022.
Sebagai informasi, pesawat tanpa awak atau drone CH-4 akan memantau segala pergerakan yang dinilai rawan keamanan. Termasuk mendeteksi sniper apabila di sebuah lokasi tak menempatkan anggota dari TNI-Polri.
Selain itu ada sejumlah kendaraan tempur lain yang dikerahkan untuk mengamankan pelantikan presiden 2019.
Reporter: Harwanto Bimo
Sumber: Merdeka.com
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Resmi Jadi Presiden Kedua Kali, Berapa Harta Kekayaan Jokowi?
Joko Widodo dan Ma'aruf Amin resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024. Sebelumnya, Jokowi juga pernah menjabat sebagai presiden selama 5 tahun pada periode 2014-2019.
Ini merupakan jabatan kedua bagi Jokowi memimpin Indonesia. Lantas seberapa besar kekayaan Jokowi sebagai kepala negara?
Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada situs web elhkpn.kpk.go.id, Minggu (20/10/2019), mencatat jika Jokowi punya harta sebesar Rp 49.062.239.628 per tahun 2017. Jumlah tersebut dirinci lagi menjadi beberapa komponen sebagai berikut:
Baca Juga
1. Tanah dan Bangunan
Tanah dan bangunan yang dimiliki bernilai Rp 43.888.588.000, terdiri dari 4 tanah di Sukoharjo, 6 tanah di Surakarta, 3 tanah di Karanganyar.
Kemudian 3 tanah di Boyolali, 1 tanah di Jakarta Selatan, dan 3 tanah di Sragen. Total tanah yang dimilikinya berjumlah 20.
Alat transportasi dan mesin yang dimiliki bernilai Rp 1.083.500.000, terdiri dari 10 mobil Suzuki Pick Up, Isuzu Truck, Mercedes Benz Sedan, Daihatsu Espass Minibus.
Nissan Grand Livina, Isuzu Panther ST Wagon, Toyota Kijang Innova, Nissan Juke dan 2 motor, Yamaha Vega dan Chopperland Chopper.
Harta bergerak lainnya tercatat dimiliki senilai Rp 360.000.000. Kemudian, kas dan setara kas senilai Rp 4.920.373.872. Jokowi juga memiliki utang senilai Rp 1.190.222.244.
2. Alat Transportasi dan Mesin
Alat transportasi dan mesin yang dimiliki bernilai Rp 1.083.500.000, terdiri dari 10 mobil Suzuki Pick Up, Isuzu Truck, Mercedes Benz Sedan, Daihatsu Espass Minibus.
Nissan Grand Livina, Isuzu Panther ST Wagon, Toyota Kijang Innova, Nissan Juke dan 2 motor, Yamaha Vega dan Chopperland Chopper.
Harta bergerak lainnya tercatat dimiliki senilai Rp 360.000.000. Kemudian, kas dan setara kas senilai Rp 4.920.373.872. Jokowi juga memiliki utang senilai Rp 1.190.222.244.
Advertisement