Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sambangi Istana Kepresidenan hari ini, Selasa (22/10/2019). Basuki mengaku dipanggil oleh Presiden dan diminta untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur sesuai dengan visi misi Presiden.
Di sela perbincangan soal jabatan menteri, Presiden Jokowi juga menanyakan perkembangan pemindahan ibu kota baru kepada Basuki. Sebagaimana diketahui, Kementerian PUPR menyelenggarakan sayembara desain ibu kota baru dan Basuki mengungkapkan, pesertanya capai 762 orang.
"Beliau (Presiden) tanya progress sayembara ibu kota, saya jawab sedang di lapangan dan peserta ada 762 orang. Beliau surprise karena banyak sekali," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Basuki menambahkan, sebagian besar mereka yang ikut sayembara bukan semata-mata tertarik dengan hadiahnya yang besar, tapi karena keinginan dan kebanggaan tersendiri. Sebagai informasi, mengutip situs resmi sayembaraikn.pu.go.id, pemenang utama desain ibu kota akan dihadiahi Rp 2 miliar.
"Ini masuk 10 besar saja, untuk para ahli ini sudah membanggakan," tambahnya.
Dirinya menambahkan, jika ada waktu, Presiden akan berbicara di depan para peserta untuk mendiskusikan ide terkait pembangunan ibu kota baru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Basuki Hadimuljono Dinilai Layak Jadi Menteri PUPR Lagi
Basuki Hadimuljono menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10). Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat periode 2014-2019 ini datang mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattof menilai, Basuki memang layak kembali masuk kabinet Jokowi. Posisi sebagai Menteri PUPR pun diyakini akan tetap diberikan padanya.
"Kalau menurut saya kemungkinan Pak Basuki akan tetap bertahan karena dari dulu dibilang, Pak Basuki yang paling dipercaya sama Jokowi," kata dia, kepada Merdeka.com, Selasa (22/10).
Dia mengatakan, jika menilik indikator kinerja, khususnya target pembangunan infrastruktur, maka Basuki dapat disebut sebagai pembantu presiden yang berprestasi.
"Dianggap menteri yang cukup berhasil kalau lihat dari indikator kinerja karena proyek infrastruktur memang sebagian besar sudah mencapai target," ujar dia.
Karena itulah Jokowi tentu akan kembali menginginkan Basuki Hadimuljono untuk kembali membantunya dalam menggenjot proyek infrastruktur yang masih akan dilakukan di periode kedua pemerintahannya.
"Jadi kayaknya proyek-proyek infrastruktur ke depan tentunya harus dikawal oleh orang yang paham betul persoalannya dan dia bisa mengeksekusinya," jelas dia.
"Pak Basuki ini tipe orang yang tidak banyak omong tapi dia eksekutor dan itu memang dibutuhkan oleh presiden," tandasnya.
Advertisement