Sukses

Ini Kelebihan Pakai Kompor Induksi

Kompor induksi dinilai menjadi lebih aman dan praktis.

Liputan6.com, Jakarta - Sosialisasi dan cara teknis penggunaan kompor induksi perlu dilakukan secara berkala dan konsisten. Dengan demikian diharapkan pada akhirnya secara perlahan masyarakat yang mengetahui sejumlah kelebihan menggunakan kompor induksi, dapat beralih atau memilih kompor induksi (kompor listrik) dibanding penggunaan kompor gas.

Hal tersebut mengemuka dalam dua even terpisah, Embassy CookingCompetition in Indonesia Cuisine di ICE BSD, Tangerang Selatan, dan Friday Innovation Night (FIN) yang diselenggarakan di Yogyakarta.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN Yogyakarta Eric Rossi Pryo Nugroho menyatakan kesempatan tersebut digunakan ole pihak PLN untuk mengenalkan tema besar electrical lifestyle yakni ecoliving – eco lifestyle – dan eco moving.

“Sebagai bagian dari electrical lifestyle, kami memperkenalkan penggunaan kompor induksi kepada masyarakat, (listrik) ini bebas polusi, menggunakan nyala api menjadi lebih aman, juga praktis, dan tinggal colok tanpa menggunakan tungku secara khusus, bahkan tidak menggunakan tabung gas," papar Eric dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Menurut dia, jika kita selama ini menggunakan tabung gas dengan potensi bocor, kemudian masyatakat juga harus memperhatikan bagaimana kualitas tabung, maka hal tersebut tidak terjadi dengan adanya kompor induksi. Penggunaan kompor induksi ini, bisa dikendalikan pada saat masyarakat memasak, yakni dengan menggunakan timer (pengatur waktu).

"Dengan menggunakan kompor listrik, selain dapat mengatur daya listrik, kita juga dapat sekaligus melakukan pekerjaan lainnya, seperti menonton televisi atau mengasuh anak bermain. Jadi dengan menggunakan kompor gas, nyala api bisa dikontrol. Tetapi dengan menggunakan kompor listrik, maka besarnya daya juga dapat dilihat (diatur). Sebab pada kompor listrik tercantum daya dari 160 watt sampai 2 ribu watt, sehingga dapat diatursesuai kebutuhan," kata dia.

Eric menyatakan, sosialisasi penggunaan kompor induksi kelihatannya lebih mudah dilaksanakan di Yogyakarta. Beberapa restoran dan juga hotel di daerah tersebut sudah banyak yang menggunakan kompor induksi-listrik, sehingga lebih mudah dilakukan sosialisasinya kepada masyarakat.

"Penggunaan kompor induksi di Yogjakarta juga dimulai pada lounge dibandara, restauran yang ada di dalam mal kebanyakan juga sudah mulai menggunakan kompor induksi, terutama karena mereka mengutamakan kepraktisan, juga dilihatnya lebih elegan dan lebih aman, karena terhindardari bahaya kebakaran," tandas dia.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Terkait, Konversi Kompor Induksi PLN Gandeng UMKM Banyuwangi

PT. PLN (Persero) gandeng UMKM Banyuwangi untuk memperluas efektifitas penggunaan kompor listrik induksi di masyarakat. Sejumlah UMKM berbasis kuliner akan diberikan kompor listrik sebagai bagian program konversi kompor induksi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendukung upaya konversi kompor energi lain ke kompor induksi ini. Menurut Anas, hal ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan efisiensi energi dan mengoptimalkan energi yang andal, aman, serta ramah lingkungan.

BACA JUGA

Wagub Sumut Ajak Tiga Kepala Daerah Melihat Pengelolaan Pariwisata Banyuwangi “Kami telah bertemu dengan pihak PLN beberapa waktu lalu. Beliau menyampaikan ingin melakukan sosialisasi penggunaan kompor listrik di masyarakat karena manfaatnya yang besar. Mulai aman, ramah lingkungan, hingga lebih lebih irit,” kata Anas, Rabu (21/8/2019).  

Dilanjutkan Anas, program ini rencananya akan dipusatkan di tiga lokasi kuliner. Mereka akan menjajal efisiensi kompor induksi, dibandingkan kompor gas yang selama ini mereka pakai.

“Jadi ini merupakan pilot project PLN dengan UMKM untuk sosialisasi penggunaan kompor listrik. Awalnya dipilih tiga kluster UMKM dulu. Bila sukses, program ini akan diperluas. Kami mendukung program konversi ini,” kata Anas.

Sementara itu, Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Edison Sipahutar menjelaskan bahwa UMKM ini akan diberikan kompor induksi secara gratis. Pembagian kompor ini akan difokuskan pada tiga kluster UMKM kuliner yang ada di Banyuwangi.

“Untuk awal, kami fokus pada UMKM yang berdagang makanan, mereka nanti akan kami berikan gratis kompor listrik. Mereka tinggal pakai saja, biar mereka mencoba lebih dahulu keunggulan dari kompor induksi ini,” kata Edison.

Edison mengatakan bahwa kompor induksi listrik banyak memiliki keunggulan. Selain harganya yang pasti lebih irit dibanding kompor lainya, kompor ini juga ramah lingkungan. Sehingga ini bisa dikatakan sebagai upaya konversi energi.

“Dari beberapa penelitian, menggunakan kompor induksi lebih efisien. Dari  sisi biaya yang dikeluarkan, lebih irit 20 persen dibandingkan dengan kompor gas. Selain juga lebih bersih dan ramah lingkungan, dan tentunya lebih aman,” kata Edison.

Program ini, kata dia, akan segera dijalankan dalam kurun satu bulan ke depan. Sebanyak 30 kompor akan diberikan gratis kepada UMKM untuk dipergunakan produksi.  

“Nantinya, di kluster UMKM tersebut juga akan dilengkapi fasilitas internet. Kami kerja sama dengan anak perusahaan PLN untuk penyedianya,” pungkas Edison.