Liputan6.com, Jakarta Basuki Hadimuljono mengaku dipercaya kembali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk dalam jajaran kabinetnya periode 2019-2024. Dengan mendududuki posisi sebelumnya yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Diajak ngobrol. Pertama beliau menyampaikan untuk bisa melanjutkan pembangunan infrastruktur seperti yang disampaikan dalam visinya," jelas dia di Lingkungan Istana, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi tugas yang diberikan presiden. Dengan mengaitkan pembangunan di berbagai sektor lain, seperti pariwisata, produksi, kawasan industri dan wisata.
"Kawasan industri seperti Brebes, Magetan, Ngawi dan pembangunan infrastruktur di kawasan destinasi wisata, Toba, Mandalika, Kupang, Labuan Bajo, dan Borobudur," jelas dia.
Dia mengaku sudah sekitar 20 tahun bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum. Selama 13 tahun menduduki jabatan eselon dan posisi lainnya.
"Jabatan adalah perintah bukan hanya amanah dari Allah. Perintah untuk saya akan selalu saya laksanakan. Saya terima kasih atas kerjasamanya, kalau saya besok dilantik misalnya mohon doanya ya supaya istiqomah," tegas Basuki.
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Suharso Monoarfa Bertemu Jokowi, Bahas Ekonomi Global hingga Tenaga Kerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memanggil para calon pembantunya dalam Kabinet Kerja II. Kali ini, Suharso Monoarfa tampak datang ke istana pada Selasa (22/10/2019).
Juga berpakaian kemeja putih dan celana hitam, Monoarfa menjelaskan kedatangannya atas pemanggilan Presiden Jokowi. Hal yang jadi pembahasan salah satunya soal middle income trap.
"Presiden meminta kita buat roadmap dan mempresentasikannya dalam sidang kabinet pertama dan untuk menjelaskan kepada kabinet mengenai hal itu," jelas dia di Istana Negara.
Kemudian, kata dia selebihnya membicarakan tentang ekonomi secara umum, keadaan ekonomi global, sektor ketenagakerjaan, industri hingga riset dan teknologi.
Namun dia enggan menjelaskan posisi pasti dalam jajaran Kabinet Kerja II. "Tunggu besok (diumumkan)," kata dia.
Dia juga mengaku bersama presiden ikut membicarakan pembentukan membentuk badan otoritas untuk ibu kota baru. Pembentukan diharapkan sesegera mungkin terjadi.
Â
Advertisement