Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Rabu (23/10/2019), Presiden Jokowi dan Wapres Ma'aruf Amin resmi melantik pejabat menteri dan setingkat menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan. Ada yang masih bertahan di kedudukannya, namun ada pula yang selesai dan bersiap meninggalkan tempat kerjanya.
Seperti mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan yang telah bersiap meninggalkan kantor tempat dirinya bekerja selama 5 tahun. Hal tersebut dibagikan di postingan akun Instagram miliknya, @ignasius.jonan, hari ini, Rabu (23/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
"My colleagues and friends, my assignment as Minister of Energy and Mineral Resources has ended since last week. Thank you for your kind cooperation and please forgive my weaknesses and unaccomplished ones. But our friendship will last forever. Amigos Para Siempre," demikian tulis Jonan.
Caption tersebut artinya kira-kira begini:
Kepada rekan-rekan dan sahabat, tugas saya sebagai Menteri ESDM telah berakhir sejak pekan lalu. Terimakasih atas segala kebaikan dan kerjasamanya, saya minta maaf atas segala kekurangan dan tujuan-tujuan yang belum tercapai. Namun, persahabatan kita akan terus bertahan selamanya. Amigos Para Siempre (sahabat untuk selamanya).
Dalam foto-foto yang diunggah ke akun media sosialnya, terdapat dirinya, mengenakan baju biru, melambaikan tangan ke arah kamera. Foto-foto selanjutnya memperlihatkan dirinya berbincang dan berpose bersama pejabat Kementerian ESDM.
Seperti yang diketahui, Jonan pertama kali menjabat sebagai Menteri Perhubungan periode 2014-2019, namun dicopot dan berganti jabatan menjadi Menteri ESDM. Sosok Jonan dipandang baik dalam mengeksekusi semua program kerja di Kementerian ESDM.
Prabowo Masuk Kabinet Jokowi, Apa Dampaknya bagi Investor?
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Muhammad Faisal turut mengomentari masuknya Prabowo dalam kabinet Jokowi. Hal tersebut memiliki nilai plus dan minus terutama terhadap persepsi pasar.
"Bisa jadi (sinyal positif untuk investor). Sebetulnya itu plus minus," kata dia, ketika dihubungi Merdeka.com, Selasa (22/10).
Nilai plus masuknya Prabowo ke kubu Pemerintah, jelas dia, memberikan sinyal stabilitas pada politik. Kondisi politik stabil bakal berimplikasi pada situasi ekonomi yang lebih stabil.
"Kalau secara politis lebih stabil, ekonomi mestinya lebih fokus karena riak-riak politik tidak banyak mengganggu ekonomi," jelas dia.
"Mungkin ada sisi negatif. Dari sisi masyarakat, terutama dari pendukung Pak Prabowo kan sebagian saya pikir akan merasa kecewa,"
Terkait pentingnya oposisi dalam pemerintahan terhadap persepsi investor atau pelaku usaha, Faisal mengatakan, setiap pelaku usaha bisa saja punya pandangan yang berbeda.
"Pelaku usaha juga kan berbeda-beda. Kalau selama ini yang kurang puas terhadap kinerja pemerintah, mungkin mereka meresponnya akan bagus selama ada oposisi. Sebaliknya kalau oposisi semakin kecil dengan masuknya Gerindra ke kubu pemerintah, ini juga dipersepsikan oleh pelaku usaha bisa jadi buruk," ungkapnya.
"Tapi sebagian besar pelaku usaha juga lebih mementingkan dari sisi stabilitas. Sehingga ekonomi bisa jalan lebih fokus," tandasnya.
Advertisement