Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muldjono akan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk mengunjungi beberapa wilayah di Papua. Salah satunya meninjau lokasi pasca kerusuhan.
Basuki mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi ke Papua untuk melihat penanganan pasca kerusuhan di sejumlah wilayah, kemudian meresmikan beberapa infastruktur.
Advertisement
Baca Juga
"Kedua peresmian jembatan dan groundbreaking ini dari BIN untuk wisma asrama nusantara," kata Basuki, di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
Basuki mengungkapkan, Jokowi akan tiba di Sorong pada Minggu (28/10/2019), kemudian dilanjutkan ke Manowari, pegunungan Arfak, Keimana.
Terakhir meninjau Wamena dan Jayapura yang menjadi konsetrasi kerusuhan pada beberapa waktu lalu.
"Jadi pertama Sorong besok pagi ke Manokwari, meninjau perumahan-perumaha di sana di pegunungan Arfak dan ke Keimana," tuturnya.
Setelah berkeliling Papua, Jokowi akan melanjutkan perjalanannya ke Ambon untuk meninjau masyarakat yang menjadi korban gempa bumi. Berlanjut ke Palu untuk meninjau perkembangan perbaikan pasca bencana liquifaksi, gempa dan tsunami.
"Baru ke Ambon pasca gempa terus ke Palu," tandasnya.
Jadi Wakil Menteri, Wempi Wetipo Ungkap Tugas dari Jokowi
John Wempi Wetipo ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), membantu Basuki Hadimuljono. Pada periode 2019-2024, dia diminta untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur.
John Wempi Wetipo mengatakan, ada tiga hal penting yang Presiden Jokowi sampaikan kepada dirinya. Pertama, untuk beberapa infrastruktur yang belum tuntas dikerjakan agar dilakukan pengawasan yang lebih baik.
“Sehingga penjabaran visi misi Presiden terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dituntaskan dan bisa dilanjutkan dengan program baru di periode 2019-2024 ini,” kataJohn, di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
Menurut John, penunjukkan dirinya sebagai Wakil dari Menteri Basuki terkait upaya memacu pertumbuhan pembangunan di wilayah Timur Indonesia. Seperti di Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Kemudian Jokwi berpesan kepada John yang mewakili masyarakat Papua, agar dapat memberikan warna tersendiri di Kementerian PUPR. Dengan bergandengan tangan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dari sisi infrastruktur.
"Presiden meminta agar infrastruktur yang dibangun dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandasnya.
Seperti diketahui, pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah Jokowi sejak Kabinet Kerja 2015-2019, tidak hanya bertujuan mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing. Namun juga pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa.
Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kementerian PUPR membangun bendungan dan embung untuk mengatasi krisis air yang dialami beberapa provinsi seperti Kaltim, Kaltara, NTT dan NTB.
Pembangunan kawasan perbatasan juga menjadi prioritas Kementerian PUPR dalam 4 tahun terakhir. Pembangunan jalan perbatasan RI-Timor Leste di NTT sepanjang 176,2 Km telah rampung.
Jalan perbatasan di Kalimantan dari panjang 1.906 Km telah tembus 1.692 Km. Di Papua, jalan perbatasan sudah tembus 909 km dari total 1.098 Km.
Selain konektivitas di perbatasan, Kementerian PUPR pada masa kabinet kerja telah menyelsaikan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yakni Aruk, Entikong dan Badau di Kalimantan, Wini, Motaain dan Motamasin di NTT dan Skouw di Papua.
Kementerian PUPR juga membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui program rumah khusus, bantuan stimulan rumah swadaya, rumah susun dan PSU.
Misalnya rumah khusus yang dibangun bagi penduduk di Asmat, para pengungsi ex timtim di Belu dan rumah nelayan di berbagai wilayah.
Pembangunan kota-kota di luar Pulau Jawa juga untuk melanjutkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang telah membangun fondasi pembangunan yang lebih tangguh, lebih produktif, dan merata.
Fondasi bagi pembangunan Indonesiasentris, bukan jawasentris, salah satunya dalam percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.
Advertisement