Sukses

Pemerintah Buka Pintu Investor Timur Tengah Biayai Proyek Tol

Pemerintah menargetkan untuk mengoperasikan jalan bebas hambatan sepanjang 4.700-5.200 km pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuka pintu investasi bagi para investor asal Timur Tengah untuk terlibat dalam pembangunan jalan tol di Indonesia.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, banyak badan usaha yang kini terlibat dalam skema partnership dalam pengerjaan jalan tol. Kehadiran pemain baru di sektor jalan tol pun disebutnya bukan jadi ancaman terhadap pemain lama.

Ini lantaran pemerintah menargetkan untuk mengoperasikan jalan bebas hambatan sepanjang 4.700-5.200 km pada 2024 mendatang, sehingga membutuhkan banyak tenaga tambahan.

"We need more muscles. More muscles ini bukan hanya soal uang ya, tapi knowledge, technology, teman-teman yang bisa membantu kami merancang sistem kontrak yang bagus, itu juga sangat kami butuhkan," ujar dia di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Pada 2020, Danang memperkirakan, pemerintah akan mulai memakai skema kepatuhan syariah (syariah compliance) dalam kelanjutan pembangunan infrastruktur.

Hal ini turut membuka kesempatan bagi investor asal Timur Tengah untuk terlibat dalam pembiayaan pembangunan jalan tol.

"Kita mungkin sekarang juga merencanakan pertengahan tahun depan itu kontrak kita sudah syariah compliance. Sehingga membuka investasi baru dari Timur Tengah yang seringkali membutuhkan yang sitatnya syariah compliance contract," tutur dia.

"Ini salah satu upaya kita untuk membuka ruang baru, partner baru. Jadi saya minta banyak di-support oleh teman-teman industri dan di swasta," dia menandaskan.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 2 halaman

Bangun 5.200 Km Jalan Tol hingga 2024, BPJT Undang Kontraktor Baru

Badan Pembangunan Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR membuka pintu bagi pemain baru untuk ikut berpartisipasi membangun jalan tol. Hal ini sejalan dengan target pemerintah bisa mengoperasikan 4.700-5.200 km jalan tol di seluruh Indonesia pada 2024 mendatang.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, hingga akhir 2019 pemerintah target bisa mengoperasikan sekitar 2.200 km jalan tol, dan berkomitmen menambahnya sepanjang 2.500 sampai 2024.

"Kalau kita melihat kondisi real, dimana kita bicara Tol (Trans) Sumatera saja, 2.000 km. Kemudian tol di luar pipeline Itu 500 km. At least 2.500 itu sudah jadi komitmen kita 5 tahun ke depan," ujar dia di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Namun, ia mencatat, daftar antrian jalan tol baru yang akan dikonstruksi masih sangat banyak, lantaran adanya prakarsa dari badan usaha pembuat tol yang juga menumpuk. Patron kontraktor yang bermain dalam pembuatan jalan tol pun disebutnya sudah bergeser.

"Dari yang tadinya secara tradisional merupakan operator jalan tol, kemudian bertambah dari teman-teman BUMN karya, bertambah lagi sekarang itu dengan pengembang2 kawasan," tuturnya.

"Jadi pemain ini tidak sama dengan terus. Ada perubahan pergeseran pemain dan kita selalu mendorong pemain-pemain baru," dia menambahkan.

Dia meyakini, pemain yang ada saat ini belum cukup untuk meraih target penambahan jalan tol yang dapat dioperasikan sepanjang 2.500 km. Oleh karenanya, ia menyatakan, pemerintah butuh bantuan dari para pemain baru.

"We need more new players. Dan sudah mulai sebenarnya beberapa pemain baru, mereka mengambil konsorsium dalam porsi yang sedikit memang. 5 persen, 2 persen. Tapi kita sangat happy karena mereka pemain2 baru," ungkapnya.

Dengan masuknya para pemain baru tersebut, Danang berharap, mereka perlahan bisa menambah pengalaman dalam bisnis pembangunan jalan tol dan nantinya bisa menjadi lead consorsium dari investor jalan tol.

"Kita sangat berharap, sangat menginginkan adanya pemain-pemain baru. Adanya pemain baru ini bukan jadi ancaman terhadap pemain lama. Mereka juga butuh partners. Mereka juga cerita bagaimana partnership ini dikembangkan di sektor jalan tol," pungkasnya.

 

Â