Sukses

Hunian Tetap bagi Korban Bencana Palu Selesai Akhir 2020

Pembangunan pasca bencana di Palu bukan pekerjaan mudah lantaran terdapat sekitar 11 ribu hunian yang harus disiapkan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, proses pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) akan rampung pada akhir 2020.

Jokowi mengatakan, memang dalam setahun belakangan ini proses pengerjaan berjalan tersendat lantaran ada masalah perizinan dan pembersihan lahan, terutama dalam pembangunan huntap.

"Tapi Alhamdulillah, lahan sudah rampung dan sekarang yang akan kita kerjakan adalah proses lelang, baru masuk tahap konstruksi," ungkap dia dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (30/10/2019).

Menurutnya, pembangunan pasca bencana bukan pekerjaan mudah lantaran terdapat sekitar 11 ribu hunian yang harus disiapkan. "Target semua bisa dimulai awal Januari 2020. Kita harapkan pertengahan sampai akhir tahun 2020 bisa selesai semuanya," sambungnya.

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Sulteng, Arie Setiadi Moerwanto, menyatakan, pihaknya memprogramkan untuk membangun 8.465 unit huntap dari target keseluruhan sebanyak 11.465 unit sebagai pengganti hunian sementara (huntara) yang telah dibangun.

Mantan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR ini menyampaikan, kebutuhan lahan untuk membangun huntap tersebut mencapai seluas 427,4 ha, dan pembangunannya tersebar di beberapa tempat yakni di Duyu sebanyak 450 unit, di Tondo–Talise 4.878 unit, di Pombewe sebanyak 3.000 unit, serta huntap satelit sebanyak 3.460 unit.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pembangunan Tahap Pertama

Pembangunan hunian tetap ini juga melibatkan beberapa pihak, termasuk Yayasan Buddha Tzu Chi yang akan membangun sebanyak 3.000 unit rumah di daerah Tondo.

"Dari 8.465 unit yang akan disediakan, 1.600 unit diantaranya akan masuk ke pembangunan tahap pertama dan akan dibangun mulai akhir tahun 2019, dan diperkirakan bisa selesai pada April 2020. Sementara sebanyak 6.400 unit sisanya akan dibangun sampai akhir 2020," jelas Arie.

Pada tahap awal, ia meneruskan, akan dibangun sebanyak 1.600 unit menggunakan teknologi rumah tahan gempa dalam bentuk rumah instan sederhana sehat (risha) tipe 36 dengan biaya pembangunan Rp 50 juta per unit.

"Konsep huntap adalah rumah tumbuh. Untuk itu kami juga tengah membahas usulan warga yang membutuhkan luasan rumah lebih besar, karena jumlah anggota keluarganya banyak sehingga diharapkan bisa dikerjakan dari awal pembangunan huntap," tukas Arie.