Sukses

Temui Wapres Ma'ruf Amin, Tokopedia Kenalkan Ekonomi Syariah Digital

Wapres Ma'ruf Amin berharap perusahaan e-commerce bisa membantu perekonomian nasional, terutama menumbuhkan ekonomi syariah.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Komisaris Utama Tokopedia, Agus Martowardojo, bersama jajarannya di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Rabu (30/10/2019). Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas beberapa hal terkait perkembangan perekonomian syariah.

"Kami juga melaporkan kepada Bapak Wapres, kami baru meluncurkan tokopedia salam, satu inisiatif, satu insiatif pemerataan ekonomi syariah secara digital," kata Agus usai bertemu Ma'ruf, Rabu (30/10/2019).

VP Public Policy and Government Relations Tokopedia Astri Wahyuni menjelaskan, ekonomi syariah mulai berkembang. Sebab itu, Tokopedia akan berkontribusi kepada ekonomi nasional dengan cara membangun ekonomi syariah.

"Jadi, akan banyak ke depannya mendukung soal perekonomian syariah," kata Astri.

Nantinya perusahaan e-commerce tersebut akan meluncurkan layanan, seperti produk halal, muslim friendly, zakat, pelayanan keuangan syariah, hingga pelayanan paket umrah.

"Senin kita baru meluncurkan layanan paket umrah Tokopedia. Jadi, mungkin akan banyak ke depannya inovasi-inovasi yang mendukung perekonomian syariah," kata Astri.

Sementara menurut co-founder Tokopedia Leontinus Alpha Edison, perusahaan siap untuk membantu pemerintah.

Sementara Ma'ruf pun berharap para e-commerce bisa membantu perekonomian, khususnya ekonomi syariah.

"Bapak Wapres menitipkan bahwa jangan lupa tokopedia bisa berkontribusi membantu pemerintah dan daerah," kata Leo.

"Kami siap berkontribusi lebih baik, tentu saja bukan hanya untuk Tokopedia, tapi juga untuk negara dan masyarakat Indonesia," ungkap Leo.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 2 halaman

BI: Ekonomi Syariah Bisa untuk Semua, Tak Memandang Suku dan Agama

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyatakan, ekonomi syariah merupakan sebuah konsep yang bisa mengakomodasi tidak hanya bagi pemeluk Islam, tapi juga seluruh golongan masyarakat dari berbagai lintas agama.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah merupakan sebuah konsep yang inklusif, bahkan secara aktif dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pergerakan roda perekonomian.

"Ekonomi syariah menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kemaslahatan, kebersamaan, dan keseimbangan sebagaimana nilai-nilai kebajikan lainnya yang kita yakini dalam rangka pengelolaan sumber daya titipan tuhan," ujar dia dalam kuliah umum di Pondok Pesantren Darul Hijrah, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Kamis, 12 September 2019. 

Dia memaparkan, nilai-nilai tersebut kemudian diturunkan dalam prinsip dasar ekonomi dan keuangan syariah yang memberikan panduan bagi aktivitas ekonomi terhadap lima hal. Pertama, yakni mencegah penumpukan harta dengan mendorong pendistribusian secara produktif dalam aktivitas perekonomian yang sesuai dengan prinsip syariah.

Selanjutnya, mengoptimalkan usaha dengan berbagi imbal hasil dan berbagi risiko secara adil, mendukung transaksi keuangan yang memiliki underlying sektor riil, dan tanpa unsur yang meragukan.

Konsep ekonomi syariah disebutnya juga mendorong partisipasi sosial untuk kepentingan publik, serta menjunjung transaksi muamalah yang transparan dan sepadan.

"Seluruh prinsip dasar ini menunjukkan bahwa ekonomi keuangan syariah dapat mengakomodasi seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat, tanpa memandang suku dan agama," ungkap Rosmaya.