Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Fast Moving Consumers Goods, Grup Enesis terus melakukan inovasi agar mampu bersaing di era digital dan potensi serbuan produk minuman dari negara lain. Salah satunya dengan menerapkan program SAP.
COO Enesis Group Budiman Goh mengatakan, SAP adalah market leader di software Enterprise Resource Planning (ERP) di dunia dan telah membantu berbagai macam ukuran perusahaan di berbagai macam industri. Dengan reputasi SAP terimplementasi di lebih dari 400 ribu perusahaan di dunia, Grup Enesis memutuskan untuk mengggunakan program SAP.
Advertisement
Baca Juga
"Mengandeng SAP sebagai partner strategis adalah langkah strategis Enesis mengintegrasikan proses end-to-end dari pembelian hingga penjualan, secara tepat waktu dan akurat. Kami berharap Grup Enesis dan SAP Indonesia dapat tumbuh kembang bersama," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Budiman menambahkan, dengan terimplementasinya dengan cepat dan tepat waktu yaitu 6 bulan, Enesis dapat meningkatkan integrasi perencanaan sehingga meningkatkan efektivitas pelaksanaan operasional. Seluruh jajaran dapat memiliki akses atas informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga memudahkan Grup dalam proses pengambilan keputusan.
"Yang terpenting buat Grup Enesis adalah dengan adanya sistem yang handal kami siap untuk menjadi salah satu perusahaan terpercaya di bidang FMCG di Indonesia," kata dia.
Grup Enesis berdiri di Indonesia sejak 1988 memiliki 11 brand yang terdiri dari produk-produk household & personal care (non food), seperti Soffell, Kispray, Antis, ForceMagic, dan Plossa Press & Soothe Aromatics. Produk ready to drink dan suplemen makanan (food) seperti Adem Sari, Adem Sari Ching Ku, Vegeta, Proman, Coolant, Tesona, dan Scrubber.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Industri Makanan dan Minuman Cocok Untuk Pengusaha Milenial
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong masyarakat untuk terlibat dalam industri sebagai pelaku usaha. Salah satu kelompok masyarakat yang juga didorong yakni generasi milenial.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, generasi milenial dapat mulai berbisnis di sektor makanan dan minuman. Sebab sektor ini dapat dimulai dengan modal kecil.
"Milenial tentu mereka diberi kesempatan antara lain, industri yang start dengan modal lebih rendah itu adalah makanan minuman," kata dia, saat ditemui, di JCC, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Selain itu, berkembangnya perusahaan berbasis digital, seperti aplikasi ojek online yang memberi ruang bagi pelaku IKM, kata Airlangga, merupakan peluang yang dapat diambil oleh milenial.
"Makanan dan minuman dengan adanya aplikasi digital dengan adanya ojek online, delivery-nya bagus," jelas dia.
Diharapkan dengan pemanfaatan teknologi digital makin banyak usaha kecil masyarakat yang dapat masuk pasar. "Jadi mulai banyak usaha kecil menengah dari masyarakat yang mempunya skala ekonomi cukup untuk masuk ke pasar," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement