Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menghadiri perayaan HUT ke-9 Gojek. Selain dia, hadir pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Luhut menyampaikan sejumlah pesan baik untuk aplikator maupun mitra driver. Luhut meminta agar segenap driver Gojek turut dalam kampanye mengurangi sampah plastik.
"Gojek juga jangan buang sampah plastik sembarang," ungkapnya, di Jakarta, Sabtu (2/11).
Advertisement
"Ingatkan pada penumpangmu, eh sampah plastik jangan dibuang (sembarang). Buang pada tempatnya. Karena itu berbahaya buat kesehatan keluarga kita," lanjut dia.
Baca Juga
Dia juga meminta Gojek agar selalu memperhatikan dan mengedepankan kepentingan segenap driver. "Saya titip Gojek supaya tetap memperhatikan driver-drivernya," tegasnya.
Selain itu, menaati peraturan harus menjadi sikap yang harus dijunjung tinggi oleh para driver. "Kita hidupi keluarga kita. Kita harus disiplin," kata dia.
"Jaketmu ini dimana-mana sudah. Di kenal. Sudah lima negara yang kita masuk. Pemerintah akan tetap mendukung Gojek karena mengayomi rakyat kecil," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Usai Nadiem Makarim Mundur, Bagaimana Nasib Gojek ke Depan?
Founder PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) Nadiem Makarim mengungkapkan dirinya telah mundur sebagai CEO dari perusahaan transportasi yang didirikanya tersebut.
Rektor UI Ari Kuncoro menyebutkan prospek Gojek ke depannya akan tetap berjalan karena sang pendiri telah berhasil membangun Gojek hingga sebesar ini.
"Untuk prospek Gojek (Nadiem Makarim) memang harus cari orang lagi. Tapi yang pasti kalau udah jalan bisnisnya ya gampang kedepannya. Kalau pengusaha kan yang penting ide awal," tuturnya di Gedung BEI, Senin (21/10/2019).
Kuncoro bilang, yang dinanti-nanti ialah justru kebijakan Nadiem terhadap pemerintahan di Indonesia. "Nah kedepan justru gimana ide menterinya," ujarnya.
Dia pun optimistis sosok Nadiem dinilai handal untuk menggaet investor asing ke Indonesia kedepannya.
"Tinggal bagaimana modal yang sudah ada infrastruktur bisa dikoneksikan. Investor bisa melirik karena sosok orangnya," ungkap dia.
Advertisement