Sukses

Penerimaan Pajak di Seluruh Sektoral Turun, Apa Sebabnya?

Penerimaan pajak hingga Oktober 2019 mencapai Rp1.000 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut penerimaan pajak sektoral sampai dengan September 2019, hampir seluruhnya turun. Salah satu yang turun cukup dalam dari sektor pertambangan.

Realisasi penerimaan pajak di sektor pertambangan hanya mampu mencapai Rp 43,2 triliun atau hanya sekitar 5,1 persen.

Angka ini tumbuh negatif sebesar 20,6 persen sejak Januari hingga September 2019. Sementara periode yang sama tahun lalu pertumbuhan di sektor ini mencapai 69,9 persen.

"Penerimaan pajak diseluruh sektor alami pelemahan karena pelemahan ekonomi dunia. Artinya saat perusahaan mengalami tekanan reveneu menurun pembayaran pajak mereka menurun," jelas dia dalam rapat bersama dengan Komosi IX, di DPR RI Jakarta, Senin (4/11/2019).

Tak hanya di sektor pertambangan, penurunan ini terjadi juga terhadap industri pengolahan. Di mana, realisasi penerimaan pajak pada industri ini mencapai sebesar Rp 245,61 triliun atau sektar 29,2 persen. Angka ini tumbuh negatif sebesar 3,2 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar 11,7 persen.

"Sementara penerimaan pajak dari sektor jasa keuangan, transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tinggi," imbu dia.

Bendahara Negara ini merincikan, penerimaan sektor jasa keuangan hingga September mencapai Rp 120.68 triliun atau sekitar 21 persen. Sementara untuk transportasi dan pergudangan tercatat mencapai Rp36,36 triliun atau sekitar 4,3 persen.

 Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Per Oktober 2019, Penerimaan Pajak Baru Rp 1.000 Triliun

Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak DJP Kementerian Keuangan Yon Arsal mengatakan, penerimaan pajak hingga Oktober 2019 mencapai Rp1.000 triliun. Angka tersebut masih jauh dari target APBN tahun ini sebesar Rp 1.577,56 triliun.

"Rp 1000 triliun sampai Oktober tanggal berapa gitu. Kan 31 masih kemaren, hari ini belum kita rekap. Kan masih ada penerimaan PPN yang cukup besar," ujar Yon di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Yon berharap penerimaan pajak mampu capai target hingga akhir tahun. Mengingat masih ada PPN perusahaan yang masih akan disetorkan hingga akhir tahun.

"Sampai akhir tahun masih banyak yang kita, yang paling banyak pasti dari bendahara dong. Pencairan bendahara pemerintah, baik itu dari APBN/APBD. Project itu kan biasanya pencairannya signifikan di bulan November dan Desember," jelasnya.

Selain PPN, Direktorat Jenderal Pajak juga mengharapkan penerimaan dari sektor pajak perusahaan/badan yang masih kurang bayar dari Januari hingga Oktober. "Karena itu banyak yang kurang bayar selama Januari-November, nanti itu diakumulasi," jelasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Â