Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berjanji akan memperkuat pertahanan Indonesia. Kendati demikian, Prabowo belum mau banyak bicara lebih detail soal rencananya tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Treggono, menyebut proses kerja mereka ke depan akan dimulai usai mengunjungi PT Pindad, di Bandung, dalam waktu dekat.
"Rencananya baru hari besok, hari Rabu kami saya dan Pak Menteri berkunjung ke PT Pindad (Persero). Jadi setelah hari Rabu baru bisa menentukan arah industri pertahanan secara menyeluruh," ujar Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono saat dihubungi, Selasa (5/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Jadi kami ingin berkunjung dulu (ke PT Pindad) agar kami dapat gambaran menyeluruh dulu. Agar nantinya penentuannya bisa lebih tepat juga," ujar Trenggono.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memanfaatkan anggaran belanja di bidang pertahanan untuk memacu industrialisasi di dalam negeri. Jokowi juga mengingatkan Prabowo agar meminimalisir anggaran impor.
"Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya, tetapi harus di anggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis, dari hulu sampai ke hilir," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (31/10).
Reporter:Â Ronald Chaniago
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Di HUT ke-74 TNI, Presiden Jokowi Janji Naikkan Anggaran Pertahanan
Presiden Joko Widodo berjanji menambah alokasi anggaran pertahanan pada tahun 2020. Hal itu disampaikan saat menjadi inspektur upacara di Peringatan HUT Ke-74 TNI.
Acara digelar di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Sabtu (5/10/2019).
Jokowi menyebut, anggaran yang semula Rp 121 triliun pada tahun 2019 akan dinaikkan menjadi lebih dari Rp 131 triliun. Penambahan itu tak lepas dari mewujudkan cita-cita menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Menurut dia, hal itu harus didukung angkatan perang yang kuat.
"Oleh karena itu, belanja pertahanan diarahkan menjadi investasi pertahanan," kata dia
Jokowi menyampaikan pemerintah juga terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas kerja bagi prajurit TNI.
"Pemerintah mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit hingga jangka waktu 30 tahun. Selain itu, pemerintah akan meningkatkan tunjangan kinerja TNI menjadi 80 persen di tahun 2020," ucap dia.
Advertisement