Sukses

Perusahaan Warren Buffett Timbun Uang Rp 1.788 Triliun

Perusahaan Warren Buffett sepertinya kelebihan uang.

Liputan6.com, Omaha - Perusahaan Berkshire Hathaway milik Warren Buffett ketahuan menimbun uang hingga seribu triliun lebih. Para analis pun kebingungan kenapa uang sebanyak itu malah ditahan ketimbang digunakan.

Dilaporkan CNBC, total uang yang dimiliki Berkshire Hathaway saat ini mencapai USD 128 miliar atau Rp 1.788 triliun (USD 1 = Rp 13.965). Timbunan uang sebanyak ini merupakan rekor terbaru dari Berkshire Hathaway.

Para analis mempertanyakan kenapa perusahaan milik Warren Buffett itu tidak menggenjot pengeluaran mengingat ada dana sebanyak itu, terutama untuk melakukan buyback saham dari investor agar investor mendapat untung.

Pada kuartal sebelumnya, Berkshire Hathaway menyebut melakukan buyback saham sebanyak USD 700 juta. Angka itu dinilai analis Morgan Stanley belum mencukupi.

Morgan Stanley menyebut investor bisa kecewa karena kurangnya buyback saham di kuartal lalu, analis UBS juga terkejut karena Berkshire tidak agresif dalam melakukan buyback.

Analis Barclays pun berkata uang yang ditimbun Berskhire bisa Warren Buffett pakai untuk hal-hal positif bagi perusahaan.

"Berkshire sekarang memiliki lebih dari USD 100 miliar uang tunai yang bisa segera digunakan untuk akuisisi yang memicu pertumbuhan agar memperkuat pertumbuhan organik, serta investasi, dan buyback saham," ujar analis Barclays, Jay Gelb.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Warren Buffett Ingat Puisi Ini Ketika Hadapi Masalah

Warren Buffett ternyata juga suka puisi. Ia pun sempat membagikan puisi tersebut agar para investor tetap tenang ketika ada masalah di pasar.

Mengutip CNBC, puisi yang dimaksud berjudul "Jika" karangan Rudyard Kipling. Puisi bercerita tentang ketenangan hati dan pikiran ketika muncul masalah serta keraguan.

Berikut terjemahan dari nukilan puisi yang dikutip Warren Buffett dalam suratnya tahun lalu:

"Jika kamu bisa menjaga pikiranmu ketika orang-orang di sekitarmu kehilangan punya mereka ...

Jika kamu bisa menunggu dan tidak lelah menunggu ...

Jika kamu bisa berpikir dan tidak menjadikan berpikir sebagai tujuan ...

Jika kamu bisa bisa memercayai dirimu ketika semua orang meragukanmu ...

Milikmu adalah Dunia ini dan semua di dalamnya."

Selain mengajak agar tetap tenang ketika ada masalah, puisi itu juga mengajak bersabar. Tertulis pula pentingnya berpikir, tapi tidak menjadi berpikir sebagai tujuan semata, sebab tindakan juga penting.

Puisi itu sejatinya berisi petuah pentingnya hidup dengan moderasi, tanpa grasa-grusu. Di akhir puisi, Kipling menulis yang bisa menguasai hal-hal tersebut bisa menjadi manusia seutuhnya dan dapat menjalani kehidupan di dunia dengan lebih baik.

3 dari 3 halaman

Gaya Sederhana Warren Buffett

Sosok Warren Buffett tetap fenomenal di tengah ramainya para miliarder di sektor teknologi. Tahun ini saja, pria berjuluk Penyihir dari Omaha ini masih lebih kaya dari Jack Ma, Mark Zuckerberg, serta duo pendiri Google.

Sebagai figur terkaya di dunia investasi, siapa sangka ia ogah pakai smartphone dan masih suka memakai baju Made in China ketimbang memesan dari rumah mode ternama?

Dilansir dari Nasdaq, ada beberapa kelakuan Warren Buffett yang terbilang sederhana, seperti menolak masuk klub golf mewah. Mobilnya pun Cadillac XTS yang harganya USD 45 ribu. Harga itu termasuk sederhana di Amerika Serikat (AS).

Buffett juga tidak memiliki smartphone dan masih memakai flip phone. Ia disebut hanya pernah mengirim satu email dalam hidupnya, padahal dia adalah investor Apple dan Microsoft.

Hal lain yang perlu diketahui, ternyata Warren Buffett adalah seorang kutu buku. Bertumpuk-tumbuk buku di sisi bangkunya.

Pria yang setiap pagi masih suka makan di McDonald's ini juga menikah dengan cara sederhana. Tidak ada ribuan tamu atau venue di gedung ternama. Pernikahan hanya di hadiri kerabat terdekat dan diadakan di rumah anak perempuannya.

Warren Buffett adalah sahabat dekat Bill Gates, dan mereka berdua adalah ujung tombak yang mengajak para miliarder dunia untuk menyumbangkan harta mereka. Dan ketika meninggal nanti, Buffett berencana akan menyumbang mayoritas hartanya untuk tujuan filantropis.