Sukses

Anomali Cuaca Jadi Tantangan Pembangunan Jalan

Seluruh pembangunan jalan bakal difokuskan untuk mendukung kawasan tertinggal.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo mengatakan, cuaca yang tak menentu turut menjadi tantangan dalam pembangunan jalan yang kini tengah digiatkan pemerintah.

Menjawab tantangan tersebut, ia menyatakan, Kementerian PUPR telah memperkuat tenaga sumber daya manusia (SDM) sebagai langkah mitigasi agar fokus pemerintah dalam membangun jalan baru bisa terlaksana dengan baik.

"Kita harapkan ke depan dengan tim SDM yang semakin solid semakin baik ini bisa melakukan pemetaan supaya ke depan tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar dia di Konferensi Nasional Teknik Jalan (KNTJ) ke-10 di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Wempi menyampaikan, berdasarkan visium jangka panjang Kementerian PUPR 2030 dalam 5 tahun ke depan, pemerintah akan membangun 1.500 km jalan tol, 2.500 jalan baru, dan 60 ribu meter jembatan/flyover baru.

Seluruh pembangunan itu disebutnya bakal difokuskan untuk mendukung kawasan tertinggal, kawasan industri dan perkotaan baru, hingga destinasi wisata.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

5 Tantangan

Senada, Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Taufik Widjoyono menyampaikan, cuaca labil merupakan salah satu dari 5 tantangan penyelenggaraan jalan. Dia menguraikan beberapa tantangan lainnya, seperti manajemen solusi serta kendala akses dan mobilitas.

"Ketiga, terkait dengan keselematan jalan yang ada.. keempat, kehandalan fungsi jalan yang memerlukan inovasi preverasi. Kelima, ini menimbulkan biaya tak murah, perubahan iklim dan bencana untuk jalan yang berketahanan terhadap bencana," tutur dia.