Sukses

Hingga Akhir Tahun, 6 Proyek Hulu Migas Ditargetkan Beroperasi

Produksi migas Indonesia akan bertambah, dengan beroperasinya enam proyek hulu migas sampai akhir 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, produksi migas Indonesia akan bertambah, dengan beroperasinya enam proyek hulu migas sampai akhir 2019.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan, dari 11 proyek hulu migas yang ditargetkan segera beroperasi, sampai akhir 2019 ada enam proyek yang ditargetkan beroperasi di antaranya Natuna, Tamelat, Kedung keris, dan Jabung.

"Target kita di dua bulan ini 6 project. Ngejar akhir tahun," kata Wisnu, di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Menurut Wisnu, pengoperasian enam proyek hulu migas tersebut akan menambah produksi minyak sebesar 8.500 barel per hari (bph) dan gas sebesar 125 MMscfd.

"Sisanya masih enam project. November - Desember bisa onstream total produksi 124-125 MMscfd gas, minyak sekitar 8.500," ujarnya.

Wisnu mengungkapkan, salah satu proyek hulu migas yang batal beroperasi pada tahun ini adalah sumur YY Blok Offshore North West Java (ONWJ). Untuk diketahui, sumur tersebut mengalami kebocoran gas dan minyak sehingga proyek tersebut dihentikan.

"Kalau ini total ada 6, kalau tidak salah, 10. Awalnya 11 ada YY," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Investasi Hulu Migas Semester I 2019 Naik 16 Persen

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa investasi hulu migas selama semester I 2019 meningkat 16 persen, dibanding periode yang sama 2018.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan,investasi hulu migas hingga bulan Juni sebesar USD 5,21 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan capaian semester I 2018 sebesar‎ USD 4,5 miliar.

"Investasi semester I 2019 naik 16 peren," kata Dwi, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (19/7/2019).

‎Investasi hulu migas ke depan diproyeksikan terus meningkat mengingat hingga tahun 2027, terdapat 42 proyek utama dengan total investasi USD 43,3 miliar.

Total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1 juta barel setara minyak yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu barel per hari dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari.

"Empat di antaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat," tutur Dwi.

Dwi mengungkapkan, realisasi lifting migas hingga Juni 2019 mencapai sebesar 1,8 juta barel setara minyak atau 89 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta barel setara minyak per hari (boepd).

Adapun rincian capaian lifting migas terdiri dari lifting minyak 752 ribu barel per hari dan lifting gas 1,06 juta barel setara minyak. Target lifting migas 2019 diproyeksikan tercapai di semester dua tahun 2019 mengingat 9 dari 11 proyek yang akan mulai berproduksi (onstream) di kuartal tiga dan kuartal empat tahun 2019.

“Dalam upaya meningkatkan produksi migas, SKK Migas menerapkan empat strategi jangka panjang,”‎ tandasnya.