Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita usai dirinya bertemu Managing Director IMF Kristalina Georgieva di KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand pada Minggu, 3 November 2019.
Kata dia, Kristalina mengingatkan pentingnya menjaga kebijakan fiskal dan moneter Indonesia di tengah tren perlambatan ekonomi global yang kian nyata.
"Saya sudah ketemu Managing Director IMF (Kristalina). Dia memberikan warning bahwa hati-hati dalam mengelola kebijakan ekonomi," ungkapnya di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Jokowi menjelaskan, kondisi ekonomi RI terbilang cukup kuat mengingat pertumbuhan ekonomi masih stabil di kisaran 5 persen. Sedangkan sejumlah negara lain tercatat sudah minus atau bahkan anjlok.
"Bandingkan negara-negara lain. Ada yang minus bahkan menuju ke 0. Kemudian dari yang 7 persen anjlok dibawah 1 persen. Kita harus bersyukur. Kita Alhamdulilah pertumbuhan masih 5 persen lebih dikit. Lebih sedikit masih bagus," ujarnya.
Jokowimelanjutkan, ekonomi dunia saat ini memang menunjukan tren penurunan apalagi ditambah dengan perang dagang AS-Tiongkok yang tak berkesudahan.
"Kita harus hati-hati dengan kondisi ekonomi saat ini. Ada perang dagang, brexit, negara-negara lain ada yang menuju atau bahkan sudah resesi," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi dan Bos IMF Bahas Ekonomi Dunia yang Melambat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Managing Director IMF Kristalina Georgieva bertemu di sela-sela KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand pada Minggu, 3 November 2019. Keduanya saling bertukar pikiran mengenai masalah situasi ekonomi di global maupun di kawasan.
“Managing Director IMF menyampaikan bahwa ekonomi dunia mengalami slow down dan pertumbuhan mengalami pertumbuhan yang terendah dalam satu dekade, banyak sekali uncertainties,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, seperti mengutip laman Sekretariat Kabinet, Senin (4/11/2019).
Managing Director IMF menilai jika melihat kondisi saat ini, situasi negara-negara di ASEAN cenderung lebih baik. “To be more exact, beliau mengatakan bahwa ekonomi ASEAN masih berada di bright spot in the world economy, bright spot-nya ada di ASEAN,” lanjut dia.
Pada pertemuan, Jokowi menyampaikan bahwa untuk lima tahun ke depan, prioritas yang akan dilakukan adalah pada human capital development, serta melanjutkan pembangunan.
Turut mendampingi Jokowi pada pertemuan, Menko Bidang Polhukam Mahfud MD, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Advertisement