Sukses

Kadin Prediksi Ekonomi Kreatif Sumbang Rp 1.211 Triliun ke GDP Tahun Ini

Pada 2016, ekonomi kreatif menyumbang Rp 1.000 triliun ke GDP Indonesia, kemudian meningkat Rp 1.105 triliun di 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan dialog nasional ekonomi kreatif untuk memajukan SDM dan teknologi untuk meningkatkan ekonomi kreatif. Ini mengingat besarnya potensi ekonomi digital Indonesia.

Berdasarkan catatan Kadin, pada 2016 ekonomi kreatif menyumbang Rp 1.000 triliun ke GDP Indonesia, kemudian meningkat Rp 1.105 triliun di 2018. Tahun ini diprediksi kembali naik menjadi Rp 1.211 triliun.

Kadin berpijak pada laporan e-Conomy yang disusun Google, Temasek, dan Bain Company menyebut potensi ekonomi digital Indonesia akan meroket hingga mencapai USD 133 miliar pada tahun 2025. Pertumbuhan itu yang paling pesat di Asia Tenggara.

Untuk itu, Kadin memandang Indonesia perlu memanfaatkan potensi itu secara maksimal dengan mempersiapkan SDM terampil di bidang teknologi dan industri kreatif agar bisa bersaing di level nasional, regional, dan internasional.

"Saat ini jumlah penduduk usia produktif kita begitu besar dan kita harus mempersiapkan mereka agar menjadi SDM yang terampil, siap menjawab tantangan ekonomi digital, bahkan hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan," ucap Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dalam pernyataan resminya, Kamis (7/11/2019).

Dialog itu bertema Mendorong SDM Unggul Dan Penerapan Teknologi Untuk Menjadikan Ekonomi Krearif Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Indonesia dan melibatkan pengusaha, BUMN, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sumbangan ke GDP

Kadin pun akan melakukan penandatanganan MoU dengan berbagai mitra seperti Telkomsel, LinkAja, MASTEL, Indiskop, Agile, Soulfy, SmartFM, dan EndorsMe untuk mewujudkan program mendorong SDM unggul di sektor ekonom kreatif.

"Dengan SDM yang unggul, kita harapkan ekonomi kreatif bisa menjadi kekuatan baru, dan untuk mencapai ini, baik dunia usaha maupun pemerintah tentunya harus bekerja menciptakan terobosan-terobosan yang bisa diterapkan oleh semua pemangku kepentingan," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Kreatif Erik Hidayat.

Tiga sektor unggulan adalah kuliner, fashion, dan kriya. Sementara, film, musik, dan pengembangan aplikasi dan permainan menjadi subsektor prioritas.