Sukses

Dulu Sopir Traktor, Wanita Ini Jadi Miliarder Mobil di China

Dari sopir traktor menjadi miliarder.

Liputan6.com, Beijing - Di Amerika Serikat (AS) ada istilah 'American Dream' yang berarti setiap orang yang bekerja sungguh-sungguh pasti bisa meraih impiannya. Namun, tampaknya kini ada juga 'Chinese Dream' jika melihat kehidupan miliarder Chen Ailian (61).

Wanita itu adalah salah satu pendatang baru di daftar orang terkaya di China versi Forbes atau China Rich List. Ternyata, ia dulu sempat menjadi sopir traktor.

Kekayaan Chen Ailian mencapai sebesar USD 1 miliar atau Rp 14 triliun (USD 1 = Rp 14.020). Kekayaan Chen sebagai miliarder tercatat self-made, alias hasil usaha sendiri.

Chen Ailian adalah pemimpin Zhejiang Wanfeng Auto Wheel, sebuah perusahaan manufaktur roda alumunium. Bila dulunya wanita itu sopir traktor, kini kliennya adalah perusahaan mobil beken seperti Hyundai, BMW, dan Ford.

Ia juga memimpin beberapa perusahan lain seperti Wanfeng Auto Holding Group dan Paslin Co., yang juga berasal dari industri otomotif.

Berdasarkan informasi Automotive News, Chen Ailian ternyata sudah terkenal di dunia bisnis China. Chen masuk ke bisnis manufaktur ban motor dengan uang pinjaman bank pada tahun 1994.  Ia juga dikenal berani dalam melakukan inovasi.

Wanita itu juga merupakan suami dari Wu Liangding, seorang miliarder tekstil. Namun, sang suami justru tidak masuk ke China Rich List versi Forbes pada tahun ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Jack Ma Menjadi Orang Terkaya di China

Pendiri Alibaba Jack Ma memang sudah pensiun, tetapi ia masih mendapat predikat orang terkaya di China versi Forbes. Kekayaan Jack Ma kini tercatat sebesar USD 38,2 miliar atau Rp 535,7 triliun (USD 1 = Rp 14.023).

Kekayaan Jack Ma mengalahkan rivalnya, CEO Tencent Ma Huateng. Kekayaan sang bos Tencent ada di peringkat dua daftar ini dengan jumlah USD 36 miliar (Rp 504 triliun)

Lebih dari setengah orang kaya di daftar terkaya China mengalami kenaikan kekayaan. Hanya ada seperempat yang kekayaannya menurun. 

Forbes menjelaskan bahwa perang dagang yang terjadi tidak begitu memberi dampak ke para miliarder, terbukti kekayaan miliarder di China pun meningkat dari tahun lalu. Konsumsi domestik menjadi penopang hal tersebut.

"Kekayaan (Jack) Ma naik menjadi USD 38,2 miliar dari USD 34,6 miliar pada tahun sebelumnya," jelas Forbes.

Stok Alibaba disebut mendapat untung dari popularitas e-commerce China. Konsumen China pun makin doyan untuk belanja online.

Itu pun terbukti dari naiknya kekayaan Colin Huang, CEO platform e-commerce Pinduoduo, menjadi USD 21,2 miliar (Rp 297,3 triliun). Artinya, kekayaannya naik hampir USD 10 miliar dari tahun lalu.

3 dari 3 halaman

E-Commerce China Meningkat

Meningkatnya e-commerce di China juga membawa untung bagi perusahaan pengantar barang. Kekayaan Lai Meison, CEO dari layanan pengantar ZTO, juga naik menjadi USD 4,6 miliar (Rp 64,5 triliun).

Salah satu miliarder yang kekayaannya turun adalah Li Shufu yang merupakan Chairman Geely Group dan pemilik Volvo.

Penjualan mobil yang lesu membuat kekayaan Li Shufu turun dari USD 14,2 miliar (Rp 199 triliun) menjadi USD 12,9 miliar (Rp 180 triliun).