Sukses

Nama Dirut Baru Mandiri dan BTN Sudah di Tangan Jokowi

Menteri BUMN Erick Thohir akan segera mengumumkan direktur utama BTN pada akhir bulan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan siapa nama Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan direktur utama Bank Tabungan Negara (BTN). Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir hal tersebut adalah keputusan dari Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Ya, beliau yang mutusin semua. Jadi BTN dan Mandiri sudah diputuskan beliau. Pokoknya semua untuk pengangkatan direksi, komisaris, seluruhnya direview langsung oleh pak presiden," ungkap Menteri Erick di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).

Dia enggan merinci siapa calon dari direktur BTN dan Mandiri tersebut. Kemudian, terkait sosoknya dari pihak internal pun dia enggan membeberkan. "Saya tidak bisa komen," kata Erick.

Sebelumnya, Menteri Erick mengaku akan segera mengumumkan direktur utama BTN pada akhir bulan ini. Pengesahan direktur baru akan diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). "Nanti akhir bulan (penunjukan Dirut BTN)," ujar Menteri Erick.

Reporter : Intan Umbari Prihatin

Sumber : Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Kantongi Nama Calon Dirut Bank Mandiri, Kapan Diumumkan?

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah mengantongi nama calon Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Dia menyebut sosok tersebut merupakan bagian dari Bank Mandiri saat ini.

"Oh kalau Bank Mandiri sudah, cuma kalau Inalum belum. Yang pasti bekas lulusan atau masih orang Mandiri," ujar Erick saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/10/2019). 

Erick mengatakan, selain Bank Mandiri, sejauh ini dirinya juga tengah mengkaji posisi direktur utama perusahaan BUMN lainnya. Meski demikian, dia menyakinkan perusahaan yang memiliki kinerja bagus tak akan dirombak.

"(Ada evaluasi menyeluruh?) pasti. Saya sudah minta semua direksi BUMN membuat rencana kerja 5 tahun yang akan kita review secara profesional. Di situ kita lihat juga strategi dan bisnis modelnya," jelasnya.

Erick enggan membeberkan hasil evaluasi yang telah terhadap perusahaan-perusahaan pelat merah. "Kalau yang sudah bagus ya kenapa harus diubah. Tetapi kan ini bagian dari profesionalisme. (Hasil evaluasi?) belum. baru lima hari. Masyaallah," tandasnya.