Liputan6.com, Jakarta - Aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11/2019). Perisitiwa ini menjadi peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya aksi serupa yang menyerang objek vital nasional, salah satunya sektor minyak dan gas bumi.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan, lembaganya telah berkordinasi untuk mengamankan aset dan kegiatan operasi hulu migas, pasca peristiwa ledakan yang diduga bom bunuh diri di Medan, pada Rabu (13/11/2019).
"Kami terus kordinasi dengan semua stakeholder penegak hukum," kata Wisnu, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Wisnu, saat ini kegiatan operasi pencarian migas masih berjalan normal, tidak terpengaruh pasca perisitiwa bom bunuh diri tersebut.
"Hingga saat ini kegiatan operasi hulu migas masih berjalan normal," ujarnya.
Sebelumnya, SKK Migas telah menggandeng TNI, untuk meningkatkan pengamanan operasi dan aset hulu migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, SKK Migas dan TNI telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman, sebagai payung kerjasama operasional dengan TNI yang terkait dengan wilayah operasi dan asset hulu migas di seluruh wilayah Indonesia.
Dia melanjutkan, sebagai sektor yang memberikan kontribusi besar bagi negara dan menguasai hajat hidup masyarakat pada berbagai sendi kehidupan. Industri hulu migas memiliki nilai strategis bagi ketahanan dan kedaulatan wikayah Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
6 Orang Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Bom bunuh diri tersebut dilakukan sebelum apel siaga di Mapolrestabes Medan.
Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menyebutkan, terdapat 6 korban luka-luka akibat kejadian ini. Sedangkan pelaku diduga meninggal.
"Diduga pelaku meninggal. Ada 6 korban, 5 dari personel polri dan satu sipil. Tetapi alhamdulillah laporan sementara korban tidak ada yang luka parah, tetapi ada luka-luka. Dan ada beberapa kendaraan dinas juga rusak," ungkap Iqbal di Sentul, Rabu (13/11/2019).
Dia menjelaskan, bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 08.00 WIB lewat setelah pelaksanaan apel pagi di Polrestabes Medan.
Saat itu, pelaku diduga berjalan di halaman apel. Jeda beberapa saat, di depan kantor bagian operasi Polrestabes Medan pelaku meledakkan diri. Iqbal mengaku, pihaknya juga masih mendalami kejadian ini.
"Kita belum tahu rangkaian dari ledakan tersebut, apakah high explosive atau (apa). Saat ini tim sedang bekerja. Inafis, laboratorium forensik, semua gabungan sedang bekerja untuk melakukan pengolahan tempat kejadian perkara," ujarnya.
Advertisement