Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, memberikan harapan khusus kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim terkait dalam mengelola anggaran pendidikan.
Dia berharap, ke depan salah satu menteri termuda itu bisa berkomunikasi dengan pemerintah daerah agar dana alokasi khusus (DAK) non fisik dapat lebih efektif.
"Kita berharap nanti Mendikbud bisa berkomunikasi dengan daerah sehingga penggunaan anggaran pendidikan melalui DAK non fisik bisa menjadi betul-betul efektif meningkatkan kualitas pendidikan," kata Sri Mulyani di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dikatakan, tujuan DAK non fisik diberikan pemerintah agar seluruh daerah memiliki tingkat kualitas layanan yang relatif sama utamanya di sektor pendidikan. Sebab, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak lepas dari peran pendidikan.
"Jangan lupa Indonesia maju hanya bisa terjadi kalau manusianya memiliki pendidikan, pengetahuan, skill dan juga karakter dan etos kerja yang baik maka semuanya fokusnya manusia yang harus menjadi baik," jelas dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap banyak agar Nadiem mampu membuat belanja yang efektif di kementerian yang dipimpinnya. Mengingat, saat ini Kemendikbud sendiri sekarang melebur kembali dengan Kementerian Pendidikan Tinggi (Dikti).
"Menteri pendidikan sekarang adalah kombinasi antara mendikbud dan menteri pendidikan tinggi mungkin kita akan lihat bagaimana inisiatif beliau di dalam mengefektifkan belanja belanja pendidikan yang sebagain besar adalah dalam bentuk dak non fisik untuk bantuan operasional sekolah," pungkas Sri Mulyani.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Cerita Sri Mulyani Tersindir Saat Dilantik Bersama Nadiem Makarim
Menteri Keuangan Sri Mulyani merasa tersindir saat dilantik menjadi menteri bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Dia mengatakan, berdiri di samping pria 35 tahun tersebut mengingatkan bahwa usianya tak lagi muda.
"Dilihat dari kabinet, Nadiem yang usianya muda. Saya berdiri berdampingan dengan Nadiem, saya realize i'm old now," ujar Sri Mulyani saat memberikan paparan dalam acara Festival Transformasi 2019 di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (29/10).
Â
BACA JUGA
Â
Sri Mulyani melanjutkan, keberadaan menteri muda dalam jajaran kabinet Jokowi-Maruf mengisyaratkan perubahan adalah suatu keniscayaan. Hal tersebut mengingatkan semua orang harus melakukan perubahan bagi negeri baik yang muda ataupun tua.
"Saya diskusi apa yang dia pikirkan, itu proses yang membuat kita sadar, perubahan adalah keniscayaan. Dilantik sama menteri yang muda, buat saya seperti mengusik, mengingatkan kepada saya," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, jajaran Kementerian Keuangan juga harus terus melakukan perubahan. Walaupun institusi bendahara negara tersebut dipimpin oleh menteri yang sama sejak kabinet periode yang sama dengan sebelumnya.
"Mengingatkan kepada Kementerian Keuangan, walaupun punya menteri yang sama, dan wakil menteri dari dalam, terus menganggap hidupnya tenang saja. Itu tidak boleh. You better change atau kamu punah," kata Sri Mulyani.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement