Sukses

Kemenhub Dorong Perkembangan Industri Helikopter di Indonesia

Indonesia dinilai memiliki potensi yang besar dalam industri penerbangan helikopter sipil.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara turut mendukung perkembangan industri helikopter sipil di Indonesia.

Dalam acara Indonesia Welcoming Helicopter Business and Regulation, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti menyatakan Indonesia memiliki potensi yang besar dalam industri penerbangan helikopter sipil.

"Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya operator yang konsentrasi di bisnis ini. Ditambah, Indonesia sebagai negara kepulauan butuh transportasi udara yang cepat dan efisien," tutur Polana dikutip Liputan6.com dari keterangan resmi, Kamis (14/11/2019).

Polana mengarahkan agar para pemangku kepentingan bekerja sama dengan direktorat teknis terkait untuk membangun program pengembangan kualifikasi dan kompetensi penerbang, supaya bisa memenuhi aturan dan prosedur operasi penerbangan helikopter internasional.

Kemenhub sendiri merupakan Contracting States dari International Civil Aviation Organization (ICAO), yang wajib melakukan pemutakhiran regulasi sesuai perkembangan Standards ans Recommend Practices (SARPs) skala internasional.

"Oleh karena itu, diharapkan forum ini mampu memformukasikan best practice kebutuhan SDM sesuai dengan permintaan industri helikopter," ungkap Polana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Maskapai Vietnam Teken Nota Komitmen Pembelian Pesawat dan Helikopter PTDI

Vietnam telah menandatangani Letter of Intent pembelian produk kedirgantaraan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), kata diplomat RI pada Jumat 18 Oktober 2019.

Rincian pembelian itu meliputi sebuah fixed-wing aircraft dan helikopter untuk maskapai Vietstar Airlines.

"(Kami) baru selesai dari PTDI penandatanganan Letter of Intent (LoI) pembelian satu pesawat NC212i 40 seaters dan rencana pembelian satu helikopter untuk keperluan evakuasi medis oleh Vietstar Airlines," kata Fungsi Ekonomi KJRI Ho Chi Minh City, Musa Derek Sairwona kepada Liputan6.com via pesan singkat, Jumat (18/10/2019).

"Tapi sifatnya masih LoI, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pembahasan teknis pembayaran serta spesifikasi barang," lanjut Musa yang belum merinci nilai pembelian dan tanggal serah-terima karena masih dalam tataran "negosiasi."

Ini bukan pertama kalinya Vietnam melirik pesawat PTDI buatan Indonesia.

Pada 15 Mei 2018 lalu, Angkatan Udara Vietnam telah menerima dua unit pesawat NC212i, dan 6 Juni 2018 kembali dikirimkan 1 unit dari total 3 unit yang mereka pesan.