Liputan6.com, Jakarta - Sudah seminggu lebih pembukaan seleksi CPNS 2019, ternyata masih ada instansi yang belum mengeluarkan jatah formasi mereka.Â
"Masih ada 4 instansi yg belum selesai input formasi dan 3 yang belum selesai validasi," jelas Plt. Kabiro Humas BKN Paryono kepada Liputan6.com, Selasa (19/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan informasi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), tiga kementerian tersebut adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM).
Sekadar informasi, formasi untuk Kemendikbud biasanya selalu tinggi. Tahun lalu, puluhan ribu orang mendaftar CPNS di Kemendikbud padahal formasinya hanya 637 saja.
Tahun ini rencananya kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim itu akan membuka 2.196 lowongan CPNS, termasuk untuk Dikti.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemenristek
Sementara, Kemenristek juga menjadi satu dari lima instansi terpopuler di CPNS 2018. dan 60 ribu orang bersaing di kementerian tersebut. Tahun ini, Kemenristek akan membuka 11 lowongan.
Ada pula dua pemerintah daerah yang belum membuka formasi, yakni Pemkab Karangasem (Bali), Pemkab Kapuas (Kalimantan Tengah), dan Pemkot Bontang (Kalimantan Timur).
Terakhir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga belum membuka formasi. Tahun ini Sekretariat Jenderal BPK membuka 348 lowongan.
Advertisement
Hapus Sistem Pencarian Formasi, BKN Sebar Info Lamaran CPNS di Media Sosial
Dalam pelaksanaan pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019, Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan meniadakan menu Sistem Pencarian Formasi (SPF) dalam portal sscn.bkn.go.id. Adapun lewat SPF, publik dapat mengetahui data jumlah pelamar pada setiap formasi secara real time.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Paryono mengatakan, tindakan ini dilakukan lantaran ditemukannya indikasi tindak kecurangan penyalahgunaan data pelamar yang termuat dalam menu SPF yang dilakukan oleh sejumlah oknum, yakni dengan cara mendaftarkan sejumlah pelamar fiktif pada formasi tertentu agar terlihat telah banyak pendaftar.
"Oleh karena itu, fitur tersebut ditiadakan demi menciptakan kompetisi adil tanpa pelamar terpengaruh dengan kuantitas pelamar yang telah melamar pada formasi tertentu (blind competition) pada pelaksanaan seleksi CPNS 2019," ujar Paryono lewat pernyataan tertulis, Sabtu (16/11/2019).
Sebagai alternatif, ia menyatakan, BKN akan menyampaikan update terkait pendaftaran CPNS 2019 melalui media sosial resmi yang dikelola lembaga.
"Biro Humas BKN memberikan update jumlah pelamar, di antaranya memuat informasi pelamar yang sudah membuat akun, sudah mengisi formulir, sudah submit, serta lima instansi (Top 5 Instansi) dan 10 formasi (Top 10 Formasi) paling banyak dipilih pelamar seleksi CPNS 2019 melalui kanal media sosial resmi yang dapat dipantau oleh pelamar setiap harinya," tuturnya.
Paryono menekankan, peniadaan fitur SPF tidak akan mengurangi aspek transparansi pada seleksi CPNS 2019. Dia pun menjamin keterbukaan pada publik sebagai prioritas yang akan dilakukan oleh pihaknya.
"Aspek transparansi tetap terjamin melalui pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang juga berprinsip akuntabel, dimana hasil tes dapat diketahui secara real time saat SKD dilaksanakan. Sehingga transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi prinsip utama pelaksanaan seleksi CPNS 2019," tandasnya.