Sukses

Terminal BBM Pertamina Mulai Uji Coba B30

Pada Januari 2020, Pertamina sudah siap melakukan pencampuran B30.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memulai persiapan uji coba pencampuran 30 persen biodiesel dengan (B30) di sejumlah Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM). Hal ini ‎sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menerapkan mandatori B30 pada Januari 2020.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, TBBM yang diujicoba akan menjadi pelopor pencampuran FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sebagai bahan baku biodiesel dengan Solar, sehingga saat penerapan B30 Pertamina sudah siap menyalurkan solar tercapur biodiesel 30 persen.

"Sehingga pada Januari 2020, Pertamina sudah siap melakukan pencampuran B30,” kata Fajriyah, di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Menurutnya, ‎uji Coba ini akan dilakukan secara bertahap sebelum akhirnya diterapkan secara menyeluruh. Pada 21 November 2019 akan diterapkan di dua TBBM yaitu Boyolali dan Rewulu. Selanjutnya pada akhir November akan diberlakukan di TBBM Balikpapan dan Desember 2019 akan dilanjutkan di TBBM Medan Group, Jakarta Group dan TBBM Panjang, RU III Plaju dan RU VII Kasim.

"Pelaksanaan uji coba (B30) yang berlangsung hingga 31 Desember 2019 ini dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Kepmen ESDM 227/2019," ujarnya.

Dia mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir, realisasi penyerapan FAME terus mengalami kenaikan. Pada 2017, penyerapan FAME mencapai 2,51 juta Kilo Liter (KL). Kemudian naik menjadi 3,2 juta KL pada tahun 2018.

“Dan hingga Oktober 2019, total penyerapan FAME oleh Pertamina sudah mencapai 4,493 juta KL,” tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dukung Kebijakan Pemerintah

Fajriyah menambahkan Pertamina terus mendukung kebijakan pemerintah untuk menerapkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Selain menyediakan B30, Pertamina juga aktif mengembangkan energi baru dan terbarukan lainnya seperti geothermal (panas bumi), panel surya bahkan sudah menyediakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Listrik di Kuningan, Jakarta.

“Ini menunjukkan bahwa kami berperan aktif dalam pengembangan energi alternatif. Karena kami melihat ke depannya akan terjadi transisi energi yang cukup masif, dan kami percaya Pertamina siap menghadapinya,” tandasnya.