Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI siap jika mendapatkan kesempatan untuk menyiapkan layanan kereta listrik di kawasan ibu kota baru.
Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti, mengakui kesempatan itu terbuka karena sebelumnya pernah ada diskusi mengenai hal itu.
Advertisement
Baca Juga
"Kami siap beroperasi di ibu kota baru. Apalagi nanti di ibu kota baru semuanya dilaksanakan dengan sistem elektrifikasi sehingga ada kesempatan kami beroperasi di sana juga," jelas dia seperti mengutip Antara, Kamis (21/11/2019).
Pemerintah menginginkan sistem transportasi di ibu kota baru nanti menggunakan teknologi transportasi yang modern. Serta jika memungkinkan harus bisa diakses dengan berjalan kaki.
Â
Â
Anggaran
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyampaikan indikasi anggaran untuk pembangunan transportasi perkeretaapian di ibu kota baru membutuhkan dana sekitar Rp 209,6 triliun.
"Biaya itu terdiri dari pembangunan stasiun, kereta api subway, KRL, jalur kereta api dan pengadaan kereta listrik," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono dalam rapat kajian bersama dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Besarnya dana pembangunan untuk transportasi kereta dikarenakan pemerintah harus membangun dari awal, begitu juga dengan teknologinya. Namun, masih ada kemungkinan perubahan angka untuk kebutuhan anggaran itu.
"Tentunya ini pembangunan baru dan segala macamnya, dan teknologi yang kita buat itu kan 'smart city', tetapi ini masih hitungan awal, masih perlu kita lakukan validasi lagi," kata Djoko.
Â
Advertisement